Bupati Made Gianyar Berharap Insetif Untuk Bangli Bisa Ditingkatkan

Bangli Diposisikan Sebagai Daerah Konservasi

  16 Juni 2017 TOKOH Bangli

Humas Kabupaten Bangli

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Bangli. Bupati Bangli I Made Gianyar secara tegas mengatakan, membangun Kabupaten Bangli tidak harus sama dengan membangun Kota Denpasar. Karena jika Bangli mengikuti pola pembangunan Denpasar yang banyak menanam tiang-tiang pancang untuk hotel maka akan berdampak pada kerusakan Bali. Hal ini disampaikan Bupati Bangli I Made Gianyar, SH.,M.Hum saar menghadiri kegiatan penghijauan dan pengobatan gratis serangkaian HUT ke-20 Perusahan Air Minum Daerah (PDAM) Kota Denpasar, di Desa Awan, Kecamatan Kintamani, Bangli, Jumat (16/6).

Lebih lanjut Bupati Made Gianyar menekankan, selama ini Bangli dalam Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah (RTRW) Provinsi Bali diposisikan sebagai daerah penyangga dan  konservasi serta sebagai paru-paru dan jantung Provinsi Bali. Oleh karenanya pembangunan di Kabupaten Bangli tidak bisa disamakan dengan membangun Kota Denpasar atau Kabupaten Badung yang lebih banyak melalukan alih fungsi lahan untuk pembangunan Pariwisata. Lanjut dia, jika Bangli melakukan hal yang sama maka fungsi Bangli yang selama ini menjadi daerah penyangga air dan konservasi akan hilang yang akan berimplikasi pada kerusakan lingkungan.
 
Dan jika ini sampai terjadi maka dampak kerusakan lingkungan ini akan sangat dirasakan oleh daerah dataran seperti Kabupaten Gianyar, Badung, Denpasar dan lainnya, yang selama ini mendapatkan pasokan air bersih dari Bangli. “Kita senang dengan kegiatan penghijauan yang dilakukan PDAM Kota Denpasar. Ini membuktikan kalau Kota Denpasar sadar karena Bangli merupakan daerah konservasi yang harus dijaga bersama”ujarnya.
 
Lanjut Bupati Made Gianyar mengatakan, dengan ditetapkannya Kabupaten Bangli sebagai daerah konservasi dan penyangga air di Provinsi Bali, pemerintah provinsi maupun pusat dalam hal ini harusnya lebih memperhatikan Kabupaten Bangli dengan pemberian insetif yang lebih besar.
 
Jelas dia, insentif yang lebih besar harus diberikan kepada Bangli karena Bangli secara konsisten bisa menjaga hutan dengan baik dan tidak melakukan eksploitasi alam secara berlebihan. “Kalau Bangli mau mengikuti daerah lainnya melakukan pembangunan secara besar-besaran di bidang pariwisata tentu bisa menunjang Pendapan Asli Daerah (PAD) Bangli. Namun Bangli tidak melakukan itu, karena kita sadar jika Bangli dieksploitasi secara berlebihan makan kejadian yang dialami Jakarta akan terjadi di Bali. Banjir akan terjadi dimana-mana dan kualitas air tanah akan berkurang dan tercemar”pungkasnya.
 
Sementara itu Ketua Dewan Pengawas PDAM Kota Denpasar Prof. Dr. Ramanta pada kesempatan itu mengatakan, kegiatan penghijauan yang dilaksanakan hari ini merupakan rangkaian Hut PDAM Kota Denpasar yang ke-20 dengan melakukan penanaman seribu bibit pohon cemara. Selain penghijauan lanjut dia, pihaknya juga menyelenggarakan pelayanan kesehataan gratis, pemeriksaan mata dan pembagian kaca mata gratis serta menyerahkan paket sembako kepada warga kurang mampu di Desa Awan.(BB/bgl)