Bangkitkan Wisata Alam, Jadikan Karangsewu Karang Dolar di Tahun 2026

  01 September 2022 PARIWISATA Jembrana

Ket Poto, Bupati Jembrana I Nengah Tamba dampingi Plt Direktur KSDAKLHK Bangbang Hendroyono

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com – Jembrana. Wisata Pantai karangsewu yang berada di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana diyakini akan menjadi wisata yang bisa menarik para wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Dengan dukungan akan dibangunnya jalan tol wilayah tersebut akan berada tepat diujung jalan tol nantinya yang menghubungakan Gilimanuk dan Mengwi.

Oleh sebab itu, keberadaan Wisata Pantai Karangsewu, diyakini nanti bisa membangkitkan pariwisata di jembrana yang dijuluki dengan “Karangsewu Karang Dolar”. Keberadaan adanya rencana jalan tol yang akan di ground breaking pada bulan September, Pemkab Jembrana akan semaksimal mungkin memanfatatkan wilayah daerah wisata yang selama ini tenggelam dibangkitkan lagi dipoles sedemikian rupa sehingga menjadi daya jual yang besar nantinya.

Bupati Jembrana I nengah Tamba merasa optimis wisata Pantai Karangsewu akan maju. “Investornya sudah tersedia, sesuai dengan namanya nanti Karangsewu Karang Dolar, akan kita buktikan kalau saja toll itu terjadi, saya sudah bilang sama beliau bahwa tanah ini masih ada kontrak diatasnya. Mudah-mudahnya akan segera dibangun, akan ada peredaran uang disini, tempat ini memang luar biasa merupakan ujung tol dan paling dekat dengan Pulau Jawa,” teranynta saat mendampingi Plt Direktur KSDAKLHK Bangbang Hendroyono di Pantai Karangsewu. Rabu (31/8/2022).

Sementara Plt Direktur Jendral Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan  (KLHK) Bangbang Hendroyono mengatakan terkait dalam hal perijinan, sudah ada tata kelola yang berbasis daya dukung daya tampung dan dukungan dan ketersediaan potensi sumber daya alamnya, kearifan loka masyarakatnya dan seluruh yang ada itu bisa dikelola.

“Dalam hal ini prinsipnya kalau bupatinya ada niat besar untuk memulihkan lingkungan, sekaligus juga bisa sejalan pemulihan ekonomi. Wisata alam sekarang menjadi salah satu tren dan ini menjadi prioritas nasional juga. Dengan tarikan dari Taman Nasional Bali Barat berarti kawasan konservasi dengan segala pendukungnya bisa kita kuatkan, untuk menjadi awal dari bangkitnya setelah pandemi covid. Kita memilih potensi di Bali khususnya di Kabupaten Jembrana, saya berharap berkolaborasi dengan seluruh pihak agar satu-kesatuan untuk memulihkan lingkungan demi masyarakat,” tutupnya. (BB)