Bersama Ribuan Warga, Gubernur Koster Buka "World Clean Up Day" di Pantai Kuta

  15 September 2018 KESEHATAN Badung

Baliberkarya.com/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Badung. Kegiatan "World Clean Up Day" digelar serentak 'Suksma Bali' melibatkan seluruh komponen masyarakat di seluruh Bali pada Sabtu pagi (15/9/2018).
 
Salah satunya dilakukan di Pantai Kuta, Badung yang diikuti ribuan masyarakat dari berbagai komponen seperti pelajar, mahasiswa, pelaku pariwisata, masyarakat umum hingga kalangan pejabat dan elemen lainnya.
 
Perhelatan akbar "World Clean Up Day" di Pantai Kuta ini dibuka langsung Gubernur Bali Dr. Ir. I Wayan Koster didampingi Sekda Pemprov Bali I Dewa Made Indra, Kepala Dinas Pariwisata Pemda Badung Ir. I Nyoman Badra M.M., Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pemda Badung I Putu Eka Mertawan, Wakapolda Bali Brigjen Pol I Wayan Sunarta, Ketua Panitia Suksma Bali Yoga Iswara dan pejabat lainnya.
 
 
Dalam sambutannya, Gubernur Koster mengapresiasi partisipasi masyarakat Bali dalam "World Clean Up Day" ini. Ia juga mengaku sangat bangga Bali menjadi bagian dari "World Clean Up Day" 2018. Sebab hal ini sesuai dengan visi misi kami 'Nangun Sat Kerthi Loka Bali'.
 
"Kami ingin melibatkan seluruh unsur masyarakat untuk menjaga keharmonisan alam Bali. Hari ini kegiatan pembersihan/clean up dilaksanakan serentak di seluruh kabupaten/kota di Bali dengan melibatkan lebih dari 17 ribu orang," kata Koster.
 
Ketua Panitia 'Suksma Bali' Yoga Iswara menjelaskan "World Clean Up Day" ini digelar serentak di seluruh kabupaten/ kota di Bali pada 29 titik are dengan total jumlah partisipasi mencapai 17 ribu orang di seluruh Bali. Ajang ini menjadi momen positif meningkatkan kesadaran menjaga lingkungan terutama dari bahaya sampah plastik.
 
 
Acara "World Clean Up Day" ini meliputi empat agenda yakni kampanye, edukasi, soft pressure perbaikan sistem dan regulasi pengelolaan sampah serta reward dan punishment.  
 
"Kami sengaja mengundang siswa untuk edukasi agar bisa mencegah sampah melalui edukasi. Kami dorong juga sistem dan regulasi agar bisa mendukung penanganan sampah. Ke depan sampah tidak hanya ditimbun di TPA tapi dikelola di banjar," terang Yoga Iswara.
 
Sementara, Wakapolda Bali Brigjen Pol I Wayan Sunarta juga mengapresiasi kegiatan WCUD ini. Namun pihaknya juga mengajak seluruh lapisan masyarakat turut menjaga keamanan dan ketertiban di Bali. 
 
 
Apalagi menjelang event terbesar yang pernah ada di Bali yakni pertemuan IMF-World Bank pada tanggal 8 sampai 14 Oktober 2018. Di mana pesertanya sebagian besar merupakan tamu VIP dari 189 negara sekitar 18.000 orang lebih. 
 
"Tdak cukup hanya bersih untuk mendukung pariwisata Bali. Tapi perlu juga didukung keamanan dan ketertiban," tutupnya. (BB)