Terungkap! Ini Salah Satu Penyebab Moral Beberapa Remaja Bali Rusak

  15 November 2016 PERISTIWA Jembrana

Baliberkarya.com

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Keberadaan puluhan kafe atau warung remang-remang di kawasan pesisir Desa Delod Berawah, Kecamatan Mendoyo, Jembrana ternyata menimbulkan banyak masalah.
 
Kenyataannya, hingga kini keberadaannya tetap terjaga apik dan dilindungi, meskipun tidak mengantongi izin selembarpun. Namunn keberadaan kafe-kafe tersebut merupakan tambang emas bagi desa setempat dan sumber penghasilan tambahan bagi oknum-oknum tertentu.
 
 
Pasalnya, kafe remang-remang tersebut menjual minuman beralkohol dan menyiapkan wanita-wanita cantik dengan pakaian super seksi, tentunya menimbulkan kerawanan dan menjadi sumber masalah.
 
Parahnya, perkelahian antar pengunjung karena dipicu pengaruh minuman keras kerap terjadi. Keharmonisan rumah tangga beberapa warga juga dibuat hancur karena sang suami keranjingan ke kafe, bahkan hingga menjadikan cewek kafe sebagai selingkuhan.
 
 
Tidak kalah ironisnya, kasus penyalahgunaan narkoba juga ternyata bermuara di tempat hiburan malam ini. Terbukti dari beberapa kasus narkoba yang berhasil diungkap kepolisian pelakunya melibatkan sejumlah pelayan atau cewek kafe yang bekerja di sejumlah kafe di pesisir Desa Delod Berawah, Mendoyo.
 
Realita terbaru terungkap saat jajaran Polres Jembrana melakukan sweaping di tempat hiburan malam ini ditemukan sepuluh remaja dibawah umur sedang asik menegak belasan botol miras dengan ditemani cewek kafe berpakaian super seksi yang berumur sekitar 30 tahun.
 
 
Bahkan, tiga dari sepuluh orang remaja tersebut masih berstatus pelajar. Dua orang merupakan pelajar kelas X di salah satu SMK di Kecamatan Pekutatan dan satu orang pelajar kelas XII di salah satu SMK di Kecamatan Jembrana.
 
Ironisnya, untuk bisa menikmati belasan botol miras dengan ditemani cewek kafe yang seksi, mereka harus rela urunan masing-masing Rp 100 ribu. Ke sepuluh remaja ini oleh petugas didata dan dibina untuk selanjutnya di pulangkan.
 
"Moral remaja jaman sekarang udah banyak yang rusak gara-gara kafe," ucap salah satu petugas kepolisian beberapa waktu lalu.
 
 
Sementara itu, sejumah warga sekitar mengatakan sejak berdirinya puluhan kafe di wilayah tersebut telah terjadi kasus perdangan wanita untuk dipekerjakan sebagai cewek kafe. Namun, kasus ini tidak pernah mendapat perhatian serius dari aparat terkait.
 
"Sebagian besar wanita yang bekerja sebagai cewek kafe di tempat ini kan dibawa seseorang dari luar Bali. Kepada pemilik kafe, pembawa wanita itu meminta imbalan. Satu wanita dihargakan antara Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta, tergantung wajah dan umur wanita yang dibawanya. Ini kan tergolong perdagangan wanita," ujar salah satu warga.
 
Lantaran wanita ini diperjualbelikan, tak jarang ada wanita di bawah umur justru dipekerjakan sebagai pelayan kafe. Gadis dibawah umur ini justru menjadi primadona dan mampu menyedot pengunjung. 
 
Sayangnya, lagi-lagi hal inipun luput dari perhatian Pemkab Jembrana dan aparat terkait yang seolah-olah menyetujui atau membiarkan hal buruk ini berlangsung.
 
"Pernah dalam operasi petugas mendapati salah satu kafe memperkerjakan gadis dibawah umur sebagai pelayan kafe. Gadis dibawah umur dan pemilik kafe sempat diamankan polisi dan menjalani pemeriksaan, tapi belakangan kasusnya ngak jelas. Buktinya gadis dibawah umur itu masih bekerja di salah satu kafe sampai sekarang," tutur warga yang menghendaki kafe-kafe tak berizin itu di tutup.
 
Terkait dengan maraknya remaja dibawah umur dan anak sekolah yang masuk kefe, Kasat Binmas Polres Jembrana, AKP DR. I Gusti Ketut Suastika mengaku sangat menyayangkannya.
 
Dengan tegas pihaknya meminta pengelola cafe agar melarang anak-anak dibawah umur masuk dan bertransaksi serta mengkonsumsi minuman beralkohol. 
 
Pihaknya juga menguntruksikan pemilik hiburan malam untuk memasang peringatan dilarang masuk bagi anak-anak dibawah umur apalagi yang masih berstatus pelajar. Dalam hal ini diperlukan keberanian dan keseriusan Pemkab Jembrana dan jajarannya serta pihak terkait memberantas biang kerok penyebab rusaknya mental remaja saat ini. (BB)