Tangkal Hoax, "Bali Tourism Hospitality" Stabilkan Pariwisata Bali Akibat Erupsi Gunung Agun

  03 Desember 2017 PERISTIWA Denpasar

ilustrasi pariwisata Bali

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Langkah cepat diambil pemerintah provinsi Bali dalam menyikapi peningkatan aktivitas Gunung Agung di Kabupaten Karangasem. Berbagai langkah antisipasi sudah dilakukan baik untuk para pengungsi, masyarakat secara umum maupun terhadap geliat dunia pariwisata Bali.
 
Salah satu upaya yang telah dilakukan terkait antisipasi di bidang pariwisata mengingat bidang pariwisata merupakan urat nadi perekonomian masyarakat Bali, dimana Pemprov Bali dibawah koordinasi Dinas Pariwisata Provinsi Bali telah membentuk Kelompok Kerja yang disebut Bali Tourism Hospitality guna menjembatani dan menanggapi isu-isu yang beredar terkait informasi erupsi Gunung Agung. 
 
Demikian disampaikan Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Provinsi Bali I Ketut Astra, di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), Renon, Denpasar, Minggu (3/12). 
 
Ketut Astra mengatakan, bahwa dalam kelompok kerja tersebut dibentuk tiga bidang kerja yaitu bidang kelembagaan, pelayanan dan pendampingan bagi wisatawan, bidang data dan media. 
 
 
"Khusus dalam bidang data dan media, yang memiliki peran penting dalam mengantisipasi berita-berita hoaks yang beredar yang membuat para wisatawan resah, dimana bidang ini memiliki fungsi dalam menyebarkan isu-isu yang benar dan faktual terkait aktivitas Gunung Agung sehingga para wisatawan tidak merasakan keresahan yang berlebih," paparnya.
 
Selain itu pada bidang pendampingan, memiliki peran dalam memfasilitasi wisatawan, seperti ketika bandara ditutup bagian pendampinganlah yang berperan untuk memfasilitasi transport wisatawan menuju terminal dan pelabuhan gilimanuk, dan membantu wisatawan asing agar bisa kembali kenegaranya. Untuk itu masyarakat tidak perlu khawatir karena pemerintah sudah siap akan penanggulangan bencana. 
 
 
Terkait dengan hal itu, dari data yang dikeluarkan oleh BPS dan Dinas Pariwisata bahwa sejak tanggal 22 September-5 November jumlah kunjungan wisatawan termasuk dalam kategori biasa saja tidak ada penurunan yang signifikan. 
 
Sedangkan per Oktober 2017 jumlah wisatawan asing yang masuk ke Bali sebanyak 5 juta orang. Untuk itu dalam mengantisipasi  dampak bencana dan untuk menjaga iklim pariwisata Bali agar tetap stabil, ia meminta peran aktif masyarakat agar memberikan informasi yang benar kepada wisatawan baik yang disebarkan melalui verbal maupun media sosialisasi.(BB)