Seorang Pegawai Dipecat Akibat Pokemon GO. Ini Kisahnya!

  13 Juli 2016 PERISTIWA International

brandinginasia.com

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Internasional. Seorang pria Australia dipecat akibat mengeluh game Pokemon Go tidak dapat diakses di Singapura.

Sonny Truyen melontarkan keluhan yang sarat dengan kata-kata tak senonoh di Facebook memberi kesan Singapura adalah tempat yang tak menyenangkan untuk hidup akibat permainan ponsel pintar tersebut tak dapat diakses di sana.

Ia menulis Singapura penuh dengan orang-orang bodoh dan IQ nasional negara tersebut akan menurun begitu ia pergi.

Truyen dipecat begitu anggota forum di sebuah situs Singapura memberitahu perusahaan tempatnya bekerja mengenai tulisannya di Facebook.

Perusahaan itu, 99.co, kemudian meminta maaf atas komentar karyawannya tersebut.

"Sonny, sebagai spesialis SEO (optimisasi mesin pencari), baru mulai bekerja sebagai konsultan di sini selama seminggu sebelum kejadian ini terjadi, tulis Darius Cheng, direktur 99.co, seperti dilansir BBC.

"Kami adalah perusahaan yang bangga dengan Singapura dan tidak mentolerir bahasa atau sikap seperti itu, sehingga kami langsung memutus kontrak kerjanya begitu mengetahui adanya kejadian tersebut, imbuhnya.

Sejumlah ekspatriat lain di Singapura pernah dipecat setelah mengeluh di media sosial.

Pada tahun 2014, seorang bankir asal Inggris Anton Casey, mengunggah video di YouTube yang mengeluhkan aroma di sistem transportasi umum Singapura yang menurutnya penuh dengan orang miskin. Dia kemudian kehilangan pekerjaannya dan dipaksa meninggalkan Singapura.

Seorang eksekutif asal Australia Amy Cheong, juga dipecat dan dipaksa meninggalkan Singapura tahun 2012 karena menulis komentar rasis di Facebook setelah dia terpaksa terjaga semalam suntuk akibat suara gaduh dari pesta pernikahan yang berlangsung dekat rumahnya. (BB/inilah).