Selat Bali Dilanda Cuaca Buruk, Nahkoda Kapal Diharap Waspada

  28 Juni 2018 PERISTIWA Jembrana

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Angin kencang dan gelombang tinggi kembali terjadi di perairan Selat Bali. Beruntung tidak sampai dilakukan penutupan pelabuhan, namun akibat gelombang kapal yang berlayar mengalami guncangan sangat keras hingga sejumlah penumpang ketakutan.
 
 
Cuaca buruk berupa angin kencang di perairan selat Bali itu sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Dari informasi cuaca BMKG angin di selat Bali bagian utara bertiup dari arah Tenggara - Selatan  dengan kecepatan 5-15 knot dan gelombang tingginya 0,5-1,5 meter.
 
Di selat Bali bagian selatan  angin bertiup dari arah Timur - Tenggara dengan kecepatan 5-20 knot, serta tinggi gelombang 0.75-3.0 meter. Dengan ketinggian gelombang itu maka kapal yang sedang berlayar di Selat Bali cukup keras bergoyang terutama saat berada ditengah. Angn kencang dan gelombang tinggi itu terjadi mulai menjelang siang.
 
 
“Kalau pagi tidak angin tidak begitu kencang dan gelombang biasa saja. Angin kencang dan gelombang tinggi terjadi mulai siang haru dan membuat kapal yang berlayar juga iikut bergoyang,” ujar seorang petugas Pelabuhan Gilimanuk, Kamis (28/6/2018).
 
 
Goyangan kapal tersebut membuat penumpang khawatir bahkan ada yang mabuk laut. Hendro, salah seorang penumpang kapal asal Surabaya, Jawa Timur mengaku pusing dan mual-mual akibat guncangan kapal sangat keras.
 
Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jembrana Rahmat Prasetya dikonfirmasi mengatakan, memang sejak beberapa hari yang lalu angin kencang dan gelombang tinggi terjadi di Selat Bali dan akan berlanjut sampai bulan Agustus.
 
“Angin mulai kencang dan gelombang tinggi itu karena mulainya angin timur akibat sudah mulai kemarau,” ujarnya.
 
 
Menurutnya saat ini kecepatan angin bisa 15 sampai 25 dan gelombang bisa sampai dua meter. Jika masih dibawah 1 meter masih tidak terlalu menganggu pelayaran dan angin juga tidak terlalu ekstrem. Kapal hanya bergoyang tetapi nahkoda tetap harus waspada.
 
 
Angin kencang dan gelombang tinggi tersebut akan semakin menguat mulai Juli sampai Agustus. Ketinggian gelombang bisa diatas dua meter dan kecepatan angin antara  10 sampai 30 not.
 
Sementara itu Kepala Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) kelas III atau Syahbandar Gilimanuk, Nyoman Suyantha belum bisa dikonfirmasi terkait cuaca buruk yang terjadi diselat Bali itu. Dihubungi ponselnya tidak diangkat.(BB)