Nodai Demokrasi, Bawaslu Wajib Bertindak

Sebarkan 'Black Campaign', Dewa Sukrawan: Dilakukan 'Politisi Busuk Kejar Kekuasaan'

  21 Juni 2018 POLITIK Denpasar

sumber fb

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Unggahan media sosial Facebook (FB) Penglingsir Puri Singaraja, Anak Agung Brawida yang diunggah Selasa (19/6) pagi berbuntut panjang. Dugaan 'black campaign' alias kampanye hitam yang terkandung di dalam status unggahannya facebook tersebut menurut Calon Wakil Gubernur Bali 2013-2018 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bali, Dewa Nyoman Sukrawan wajib ditindak tegas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Bali. 
 
 
Menurutnya, tindakan tersebut sesuai undang-undang telah mencederai demokrasi. Pihak-pihak lain yang juga menyebarkan materi diduga black campaign yang sama, terang Dewa Sukrawan wajib hukumnya diperiksa Bawaslu Bali dan pihak kepolisian.
 
"Saya sangat menyayangkan situasi kondisi yang sangat kondusif untuk Pilkada Bali kenapa harus ditarik ke Pilpres. Saya harap Bawaslu bekerja cepat mencegah hal-hal negatif yang menodai demokrasi," ucapnya kepada awak media. 
 
Bagi politisi asal Buleleng itu,  menyandingkan foto paslon Pilgub Bali dengan para tokoh bangsa merupakan tindakan tak beretika. Dewa Sukrawan menyayangkan sikap tokoh Puri Singaraja, Anak Agung Brawida itu. 
 
"KPU dan Bawaslu Bali mohon bertindak tegas untuk hal-hal yang melanggar aturan," tegasnya.
 
 
 
"Saya menyesalkan seorang tokoh puri yang mestinya menjadi pengayom dan peneduh masyarakat kok melakukan black campaign? Mencederai demokrasi dan merugikan paslon 2? Harapan saya Bawaslu tegas menindak hal-hal seperti ini," imbuhnya. 
 
Kepada masyarakat, Dewa Sukrawan berpesan agar tidak mudah percaya dan mau digiring oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang hanya mau mencari keuntungan untuk dirinya sendiri. 
 
"Untuk masyarakat jangan percaya dengan black campaign. Mari jaga Bali dengan baik untuk taksu dan kedamain Bali," ajaknya. 
 
Dewa Sukrawan menegaskan kampanye hitam hanya dilakukan oleh politisi busuk untuk mengejar kekuasaan dan menguntungkan diri sendiri.
 
 
Berdasarkan rekam jejak digital, Anak Agung Brawida merupakan simpatisan paslon nomor urut 1, Wayan Koster-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace). Dengan kata lain, patut dicurigai dugaan 'black campaign' yang dilakukan serentak oleh beberapa akun facebook untuk menyerang paslon nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra- I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) terencana secara sistematis.(BB).