(Happy Diatas Derita Makhluk Lain)

Ribuan Orang Protes 'Adu Banteng' Tradisi Berabad-abad

  12 September 2016 PERISTIWA International

istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Internasional. Ribuan orang berkumpul di Ibu Kota Spanyol, Madrid, akhir pekan lalu, untuk meminta larangan adu banteng, seperti yang selama ini disuarakan gerakan perlindungan satwa terhadap tradisi yang sudah berlangsung selama beradab-abad di sana.

 

Adu banteng masih ditemukan di Spanyol seperti di acara tahunan San Fermin, melepas banteng ke jalan yang penuh orang di kota Pamplona, dan menarik wisatawan.

 

Protes terhadap adu banteng dan olah raga berdarah lainnya menguat dan tiap tahun ada penurunan jumlah corrida, tempat penonton menyaksikan matador melawan banteng.

 

"Sedih melihat beberapa orang ingin bersenang-senang tapi makhluk lain menderita. Ada cara lain untuk menghabiskan waktu," kata Mari Paz Rojo, salah satu demonstran, seperti yang diberitakan Reuters.

 

"Kami tidak ingin orang Spanyol identik dengan adu banteng, ini bukan pesta negara kami," imbuhnya.

 

Partai politik perlindungan satwa Pacma mengatakan aksi ini merupakan yang terbesar yang pernah ada terkait adu banteng. Survei menunjukan dukungan publik terhadap adu banteng menurun selama beberapa tahun belakangan.

 

Polling Ipsos Mori pada Januari lalu, untuk organisasi kesejahteraan hewan World Animal Protection, menunjukkan hanya 19% orang dewasa Spanyol yang setuju adu banteng, 58% lainnya menolak.

 

Meskipun Pacma tidak memiliki kekuatan membuat undang-undang, porsi suaranya meningkat pada pemilihan baru-baru ini, termasuk pada Desember dan Juni lalu.

 

Secara politis, isu adu banteng terpecah. Parlemen Spanyol, di bawah sayap kanan-tengah, Peoples Party (PP), melindungi adu banteng pada 2013, menyatakannya sebagai aset budaya. Tetapi, sejumlah wilayah telah melarang festival adu banteng, termasuk Catalonia timur laut yang sudah meniadakannya sejak 2011.

 

Wali kota Madrid, berasal dari sayap kiri dan memerintah sejak tahun lalu, telah menarik subsidi untuk sekolah adu banteng. Tahun ini, untuk pertama kalinya, festival terkenal di Spanyol 'Toro de la Vega', tidak diizinkan untuk membunuh hewan tersebut.

 

Festival yang berada di kota kecil Tordesillas, yang berasal dari abad pertengahan, melibatkan pemburu berkuda yang mengejar banteng sambil membawa tombak.(BB).