Pancasila dan NKRI Harga Mati

Prabowo Sangat Pancasilais, De Gadjah: Kami Ketawa Orang Bilang Pancasila VS Khilafah

  10 April 2019 OPINI Denpasar

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno Kota Denpasar I Made Muliawan Arya, S.E ,M.H. atau yang akrab dipanggil De Gadjah menegaskan jika Prabowo Subianto selalu berpesan kepada para pendukungnya agar selalu menjaga persatuan bangsa serta mempertahankan ideologi bangsa yakni Pancasila dan bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) meski berbeda pilihan politik dalam pemilu 2019.
 
 
De Gadjah menepis adanya isu selama ini terkait adanya pihak-pihak yang ingin mengganti ideologi Pancasila dan merongrong keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) menjadi komoditas politik panas dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 17 April 2019. Ketua DPC Partai Gerindra Kota Denpasar itu pun menegaskan bagi pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bahwa Pancasila dan NKRI sudah harga mati, dan tidak perlu diutak-atik lagi.
 
"Pak Prabowo berpesan kepada kita dalam hajatan politik dan demokrasi agar selalu menjaga persatuan dan kesatuan. Boleh beda pilihan, berjuang all out tapi jangan kesampingkan persatuan kesatuan. Bagi Pak Prabowo, NKRI dan ideologi Pancasila harga mati dan tidak perlu lagi diperdebatkan serta tidak bisa ditawar-tawar lagi," ucap De Gadjah dalam keterangan pers di Denpasar, Rabu (10/4/2019).
 
De Gajah yang dikenal dekat dengan Prabowo Subianto itu mengaku tidak habis pikir ketika ada isu dan serangan kepada Prabowo-Sandi yang mengatakan tidak sejalan dengan Pancasila. Ia menepis berbagai isu negatif yang ditujukan kepada sosok Prabowo Subianto yang diisukan tidak sejalan dengan Pancasila. Padahal sosok Prabowo Subianto yang ia sangat kenal merupakan sosok yang sangat Pancasilais.
 
Ket Foto: Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandi Kota Denpasar I Made Muliawan Arya De Gadjah
 
 
"Pak Prabowo sangat Pancasilais. Kami selalu didoktrin, tidak ada hal-hal melenceng, kami juga akan terus berjuang agar Pancasila tetap kokoh. Kami ketawa kalau ada yang bilang Pancasila VS Khilafah," ungkap De Gadjah yang juga Ketua Relawan Rumah Juang Kota Denpasar ini.
 
Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar dari Partai Gerindra ini menjelaskan bahwa para kader Gerindra digembleng di Hambalang untuk cinta Pancasila dan NKRI tidak boleh diganggu gugat. Bahkan, dalam setiap kegiatan juga selalu doa 5 agama termasuk doa agama Hindu. 
 
"Setiap ada kegiatan Gerindra, doa kami pasti dipimpin lima agama. Saya pernah dalam diklat pimpin doa secara Hindu. Jadi bagaimana mungkin beliau disebut anti Pancasila dan pembela khilafah serta berbagai tudingan negatif lainnya," sentil De Gajah heran. 
 
 
Politisi muda yang juga caleg petahana Gerindra untuk DPRD Kota Denpasar dapil Denpasar Barat 2 nomor urut 1 itu menerangkan Prabowo-Sandi juga sangat mencintai budaya Bali. Dalam Konfernas di Sentul Bogor beberapa waktu lalu, Prabowo secara khusus meminta tim pengamanan dari Bali lengkap dengan pakaian khas Pecalang Bali. 
 
 
"Pak Prabowo sangat sayang dengan Bali walaupun di Bali pada Pilpres 2014 pasangan Prabowo-Hatta kalah telak. Saat saya ikut dalam pengamanan Konfernas Gerindra di Sentul, saya dan rombongan kader Gerindra Bali diminta pakai pakaian pecalang oleh Pak Prabowo sebagai bentuk kecintaan beliau pada Bali dan budaya Bali," terang De Gadjah.
 
Sementara, untuk menjelang Pemilu serentak yang tinggal beberapa hari ini, De Gadjah juga meminta kader maupun caleg Gerindra dan tim relawan serta pendukung Prabowo-Sandi agar tetap berjuang dengan santun, damai dan mengendepankan politik bergembira.
 
"Kami ajak dan berharap pendukung 02 menjaga persatuan dan kesatuan di Bali. Mari sama-sama berjuang dengan politik bergembira dan santun," pungkas De Gadjah.(BB).