Pot Besar Hadang Pejalan Kaki, Artison Minta Kembalikan Fungsi Trotoar

  10 Februari 2019 SOSIAL & BUDAYA Klungkung

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Klungkung. Aneh memang bila trotoar yang seharusnya menjadi tempat aman pejalan kaki malah difungsikan menjadi taman. Hal ini sudah lama terjadi di Klungkung tepatnya di perempatan Toko Gunaksa, Jalan Diponegoro, Banjar Lebah, Semarapura Kangin.
 
 
Kebaradaan pot besar di tengah-tengah trotoar ini pun menghadang jalur khusus tunanetra yang tentu saja sangat membahayakan. Sayangnya, keberadaan pot besar yang mengganggu ini sudah ada sejak jaman mantan Bupati Klungkung I Wayan Candra masih menjabat.
 
Kritisi terkait keberadaan pot besar ini pun disampaikan Anggota DPRD Klungkung Gede Artison Andarawata. Seniman asal Desa Banda, Takmung, Klungkung ini merasa tergelitik terhadap penempatan pot besar di atas trotoar.
 
 
 
Akibat keberadaan pot tersebut, warga yang melalui trotoar Jalan Diponegoro Banjar Lebah, harus mengalah turun ke jalan raya untuk melewatinya. Pantauan di lapangan, akibat keberadaan pot ini, troatoar di jalan tersebut beralih fungsi menjadi tempat parkir sepeda motor dan bahkan tempat menaruh sampah.
 
Menurut Artison, Ketika fungsi taman dan trotoar disatukan, penyandang disabilitas yang wajib diberi fasilitas publik dengan tegel kuning bergerigi sebagai panduan di trotoar tidak bisa memanfaatkannya. “Yang nondisabilitas saja jumpalitan makai trotoarnya. Jadinya bermanfaat sebagai parkir dan tempat sampah saja,” jelasnya saat dihubungi Minggu (10/2/2019).
 
Pihaknya pun meminta agar dilakukan tata ulang fasilitas umum atau wilayah publik tersebut demi kenyamanan masyarakat. Kembalikan fungsi trotoar untuk pedistarian dengan mempertimbangkan hak penyandang disabilitas.
 
 
“Itu di trotoar ada tegel kuning bergerigi berfungsi sebagai penunjuk atau rambu raba tongkat tunanetra dan keamanannya. Ini harus diperhatikan, belum lagi trotoar kita di Klungkung berkontur naik turun tidak rata. Kita jalan saja sering tersandung karena terotoar tidak layak bagi pejalan kaki. Coba rata ketinggiannya pasti nyaman,” tambahnya.
 
 
Terkait dengan kritisi anggota dewan dari Partai Demokrat tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Klungkung, Anak Agung Kirana mengaku akan segera membongkar pot yang mengganggu pejalan kaki tersebut. Pihaknya menyebutkan, pot yang dikeluhkan masyarakat tersebut dibuat sudah sejak lama, lebih dari enam tahun lalu. “Terimakasi atas masukannya, saya akan perintahkan untuk membongkarnya segara, tutur Agung Kirana melalui sambungan telepon, Minggu (10/02/2019). (BB)