Polisi Jaga Ketat Sekta yang Dinilai Menyimpang Saat Odalan

  19 Juli 2016 PERISTIWA Jembrana

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Pihak kepolisian menjaga ketat sekta yang dianggap menyimpang dari ajaran agama pimpinan Nyoman Naka, warga Ketewel, Gianyar saat melakukan piodalan di Pengragoan, Jembrana.
 
Polisi menjaga ketat sekta yang dianggap menyimpang dari ajaran agama pimpinan Nyoman Naka lantaran warga Desa Pengragoan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana hendak melakukan demo saat aliran yang dianggap menyimpang itu. 
 
Berkat penjagaan ketat polisi, pelaksanaan piodalan di rumah Nyoman Naka yang berlokasi di Pengragoan, Pekutatan sore tadi berlangsung aman dan tertib. Padahal sebelumnya santer terdengar jika warga setempat akan menggelar demo untuk menentang piodalan tersebut karena dianggap menyimpang.
 
Hanya saja pelaksanaan piodalan tadi sore tersebut diikuti oleh enam orang pengikut, termasuk pimpinannya. Hal ini sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, bahwa warga mengijinkan kelompok Nyoman Naka melaksanakan piodalan asalkan tidak melibatkan banyak pengikut. 
 
"Jauh hari sebelum pelaksanaan piodalan Nyoman Naka juga sudah bersurat ke pihak Desa Pakraman. Inti surat itu permakluman piodalan,” ucap Kapolsek Pekutatan, Kompol Ketut Sugiarta Yoga, Selasa (19/7/2016) petang.
 
Menurutnya, pelaksanaan persembahyangan dalam rangka piodalan bagi kelompok Nyoman Naka tersebut berlangsung aman dan tertib. Persembahyangan dimulai pukul 15.00 wita dan berakhir tiga puluh menit kemudian.
 
"Habis persembahyangan juga mereka semua langsung kembali ke Gianyar karena di Gianyar katanya juga ada piodalan,” imbuhnya.
 
Pelaksanaan persembahyangan dalam rangka piodalan di rumah Nyoman Naka juga mendapat pengamanan ketat dari aparat Polsek Pekutatan dan Polres Jembrana. Bahkan Waka Polres Jembrana Kompol AA Rai Laba juga hadir di lokasi untuk memantau kegiatan tersebut.
 
Untuk diketahui, dalam pelaksanaan piodalan sebelumnya dengan diikuti puluhan pengikut, kelompok Nyoman Naka ini sempat diserbu dan dibubarkan oleh warga Desa Pengragoan lantaran dianggap menyimpang dari agama dan tatanan Desa Pakraman setempat.
 
Beruntung aksi tersebut tidak sampai anarkis lantaran kesigapan pihak kepolisian dari Polsek Pekutatan dan Polres Jembrana mengamankan situasi yang memanas tersebut.(BB)