Kekeringan di Jembrana, Harga Gabah Meroket, Stok Beras Hanya Bertahan 2 Bulan

  11 September 2023 PERISTIWA Jembrana

Ket poto : salah satu gudang beras yang ada di Desa Gumbrih

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Stok beras di Kabupaten Jembrana dikawatirkan terjadi kekosongan, stok beras di kabupaten Jembrana hanya bertahan selama 2 bulan kedepannya, akibat kekeringan yang melanda, harga gabah dan beras meningkat tajam

Kepala Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) I Putu Sentana mengatakan, kenaikan harga beras terjadi mulai pada bulan Agustus. Diakibatkan kekeringan, terjadi kekurangan pasokan bahan baku dan gabah dimana-mana.

"Kejadian ini karena dampak dari kekeringan dan juga belum saatnya ada panen raya, hanya ada panen kecil-kesilan," terangnya. Sebib (11\9\2023).

Menurutnya, pasokan bahan baku setelah panen sebelumnya hingga hari ini mencapai 10 persen. "Untuk harga gabah selama 15 hari terakhir sudah seharga Rp7 ribu rupiah. Harga tersebut merupakan info dari penjual gabah," jelasnya.

Untuk memenuhi kebutuhan beras, Sentana mengaku selama 15 hari ke depan masih mempunyai pasokan beras. "Dua bulan yang lalu sempat saya membeli gabah sehingga stoknya bisa bertahan hanya 15 hari ke depan. Sedangkan untuk menyambung itu belum kami punya solusi," ucapnya.

Disinggung terkait harga beras, Sentana mengaku, harga beras per hari ini seharga Rp12.500 per kilogram. Akan tetapi, pedagang yang lainnya sudah ada yang menjual sampai Rp13 ribuan per kilogram.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Jembrana, I Komang Agus Adinata menjelaskan, kenaikan harga beras di pasaran sudah terjadi mulai tanggal 4 September 2023 lalu. Hingga hari ini, harga beras premium sudah mencapai Rp14.500 per kilogram.

"Kenaikan sudah terjadi beberapa hari terakhir, yang awalnya Rp13.500 sudah mencapai Rp14.500 untuk beras premium," papar Adinata.

Ia mengaku untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan beras di Jembrana, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak Badan Urusan Logistik (BULOG) untuk melakukan operasi pasar.

"Kami akan berkoordinasi dengan BULOG untuk melakukan operasi pasar agar harga beras di pasaran bisa kembali normal," tegas Adinata. (BB)