Karya Panca Wali Krama, Pemkab Bangli Ngayah di Pura Hulundanu Batur

  30 September 2016 PERISTIWA Bangli

Baliberkarya/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Bangli. Bertepatan dengan Sukra Pon Medangsia, Jumat (30/9/2016) rombongan Pemerintah Kabupaten Bangli yang dipimpin Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kabupaten Bangli Drs. I Wayan Lawe, MM ngaturang ayah serangkaian Karya Panca Wali Krama di Pura Hulundanu Batur, Desa Pakraman Songan, Kecamatan Kintamani Bangli. Turut hadir dalam kegiatan ngayah ini Ketua TP PKK Kabupaten Bangli Ny. Erik Gianyar, Ketua GOW Kabupaten Bangli Ny. Sariasih Sedana Arta, sejumlah Pimpinan SKPD dan staf di lingkungan Pemkab Bangli.
 
 
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Wayan Lawe pada kesempatan itu menyampaikan, ngayah merupakan tradisi rutinitas yang dilaksanakan oleh Pemkab Bangli menjelang pelaksanaan karya di Pura Pura besar di Bangli. Menurutnya, ngayah juga merupakan bentuk bhakti kehadapan Ida Bhatara yang berstana di Pura Hulundanu Batur dengan harapan Ida Bhatara dalam wujud Dewi Danu memberikan tuntunan sehingga semua urusan pemerintahan di Kabupaten Bangli dapat berjalan sesuai harapan. 
 
 
“Ngayah merupakan wujud hakti kita kehadapan Dewi Danu yang berstana di Pura Hulundanu Batur. Semoga dengan yadnya yang tulus ini Dewi Danu memberikan keselamatan dan kesejahteraan untuk alam semesta beserta isinya”harapnya.
 
 
Manggala karya Jro Lanang, SE mengatakan, panca wali karma merupakan karya besar di Pura Hulundanu Batur  yang rutin dilaksanakan setiap 10 tahun sekali. Adapun wewalungan yang digunakan pada karya ini adalah 13 kebo, 4 banteng, 1 kinjang, 1 menjangan, kucit butuhan, 10 penyu, angsa, ayam, bebek dan monyet hitam.
 
 
Menurut Jro Lanang, prosesi Karya Panca Wali Krama di Pura Hulundanu Batur sudah dimulai dengan matur piuning dan nanceb taruban pada Buda Wage Gumbreng (3/8), nyukat genah tawur pada Redite Wage Kuningan (11/9), malik sumpah, melaspas meru dan mendem pedagingan pada Saniscara Wage Medangsia (1/10), melasti, mapakelem ring danu lan gunug batur pada Soma Pon Pahang (10/10), tawur manca wali karma pada wraspati umanis Pahang (13/10),  puncak karya ngenteg linggih pada Saniscara Pon Pahang (15/10), makebat daun, nyenukin, ngebekin, resi bojana pada Saniscara Kliwon Krulut dan Ida Bhatara mesineb pada Sukra Umanis Merakih (28/10) mendatang.
 
 
Sedangkan tujuan dari Karya Panca Wali Krama di Pura Hulundanu Batur, sabung Jro Lanang adalah sebagai wujud syukur kehadapan sang pencipta dalam wujud beliau sebagai Dewi Danu seraya memohon keselamatan dan kesejahteraan bagi alam semesta beserta isinya. Sehingga Jro Lanang menghimbau kepada umat hindu sedarma untuk tangkil ngaturang bhakti demi suksenya pelaksanaan karya suci ini. 
 
 
Terkait dengan permasalahan jalur yang selama ini indentik dengan macet dan parkir yang krodit, Jro Lanang menjamin jalur menuju pura tidak akan semacet biasanya, karena kendaraan tidak akan diperbolehkan parkir menggunakan badan jalan karena panitia sudah menyiapkan lahan parkir dari tanah warga yang bisa menampung sampai 1000 kendaraan ronda empat. “Pemedek tidak perlu khawatir dengan macet karena lahan parkir untuk pemedek sudah kita siapkan dengan kapasitas sampai 1000 mobil”pungkasnya. (BB)