Gelombang Pasang "Ngamuk" Abrasi di Pesisir Yehembang Makin Parah

  29 Mei 2020 PERISTIWA Jembrana

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Sejak tiga hari belakangan ini, gelombang pasang menerjang pesisir Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Akibatnya, abrasi kian parah mengancam akses jalan dan rumah warga serta Setra/ kuburan setempat.

BACA JUGA : Tak Punya Kartu KIS, Bocah Miskin Mengalami Luka Bakar Dibantu PSR

Sejumlah warga Yehembang yang bermukim di kawasan pesisir pantai Yehembang menuturkan, gelombang pasang laut selatan mulai terjadi sejak tiga hari lalu dengan ketinggian ombak lebih dari tiga meter.

Gelombang pasang tersebut terjadi mulai pukul 10.30 Wita hingga pukul 14.30, baru mulai surut. Ombak dengan ketinggian mencapai lebih dari tiga meter menggempur kawasan pesisir, sehingga menghancurkan bibir pantai.

Bahkan air laut sampai masuk ke pekarangan rumah warga. Beruntung rumah-rumah warga yang diterjang air laut tidak mengalami kerusakan. Hanya saja, daratan tergerus air laut. Senderan pantai yang sebelumnya telah jebol tambah rusak parah. Bahkan akses jalan menuju Pura Rambut Siwi terancam putus, termasuk mengencam keberadaan Setra Yehembang dan beberapa rumah warga.

"Gelombang pasang dengan ombak tinggi mulai terjadi sejak tiga hari lalu, di timur air laut sampai masuk pekarangan rumah warga. Tapi warung saya tidak kena karena ada di seberang jalan," ujar Nyoman Ritug, salah seorang warga setempat, Jumat (29/5/2020).

BACA JUGA : Kembali Meningkat! Positif Covid-19 Bertambah 678 Orang Total 25.216, Meninggal Nambah 24 Orang Total 1.520

Dari pengamatan di lokasi, tiga hari digempur gelombang pasang, daratan pesisir telah tergerus sekitar 50 cm meter dengan panjang mencapai sekitar satu kilometer dari mulai barat Pura Rambut Siwi hingga kebun kelapa seluas 10 hektar lebih milik investor. Sejumlah pohon kelapa juga terlihat bertumbangan.

Perbekel Yehembang Made Semadi dikonfirmasi sore tadi membenarkan kondisi tersebut. Abrasi yang semakin parah di pesisir pantai Yehembang akibat gempuran gelombang pasang dengan ombak tinggi. Biasanya terjadi setiap Purnama dan Tilem.

"Kondisi abrasi yang kian parah di pesisir pantai Yehembang tersebut sudah kami laporkan ke pemerintah kabupaten. Moga saja cepat mendapat pengangan," terang Semadi.

Lebih lanjut Semadi mengimbau kepada warga yang tinggal di kawasan pesisir pantai Yehembang agar selalu waspada dengan gelombang pasang. Mengingat BMKG memprediksi gelombang pasang dengan ombak tinggi masih akan terjadi hingga dua hari kedepan.(BB)