Gede Ngurah Wididana Tak Gentar Hadapi Gempuran Bansos Caleg DPR RI Petahana

  19 Maret 2019 SOSIAL & BUDAYA Buleleng

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Buleleng. Persaingan merebut kursi DPR RI dalam pileg 2019 terlihat semakin ketat.  Gede Ngurah Wididana, caleg DPR RI nomor urut 3 dari Partai Demokrat saat ditemui di Desa Bengkel, Busung Biu, Buleleng, menyatakan dengan tegas, bahwa dirinya tak gentar menghadapi serangan bansos yang jumlahnya miliaran rupiah dari calon DPR RI petahana.  
 
 
"Saya tidak gentar sedikitpun dengan cairnya bansos dari petahana di minggu-minggu terakhir pencoblosan, karena dari hasil penelitian saya, bansos itu hanya berfungsi untuk memelihara suara yang sudah ada, dan bukan untuk mengembangkan suara.  
 
Pengembangan jumlah suara akibat cairnya bansos dari petahana kurang dari 10 persen.  Artinya penambahan jumlah suara dari petahana maksimum 10 persen.  Oleh karena itu cairnya bansos tidak secara signifikan mengubah peta suara," jelas Gede Ngurah Wididana.
 
 
Lebih lanjut dia menyatakan bahwa, dirinya sudah sangat banyak memiliki investasi sosial yang dirasakan oleh masyarakat yang lebih hebat dari bansos. Seperti menciptakan lapangan kerja di berbagai bidang usahanya, memberikan pelatihan manajemen dan kepemimpinan, pelatihan teknologi EM (Effective Microorganisms) untuk pertanian, peternakan dan lingkungan, dan investasi politik dari pengalaman politik selama 20 tahun, serta terus aktif dalam kegiatan politik praktis yang memberikan kemudahan akses politik untuk bisa terjun langsung ke masyarakat.  
 
 
Lebih lanjut Gede Ngurah Wididana mengatakan, bahwa nama besar Pak Oles yang sangat dikenal oleh masyarakat Bali sebagai sosok pribadi yang sederhana, merakyat sudah diterima sebagai Gede Ngurah Wididana ( GNW), sebagai caleg dari Partai Demokrat 14 nomor 3, dengan singkatan GNW 14.3.  “Dengan demikian, investasi sosial, politik dan nama besar Pak Oles merupakan modal yang dimiliki Gede Ngurah Wididana, yang nilainya jauh lebih tinggi dari bansos petahana," jelas Gede Ngurah Wididana.
 
 
Kepercayaan masyarakat yang berubah dari kekuatan partai menjadi kekuatan figur merupakan trend milenial dan global. Kekuatan figur tidak bisa diraih dalam waktu beberapa tahun, tapi merupakan proses yang sangat panjang melalui uji kesetiaan, pengabdian dan kepercayaan masyarakat terhadap apa yang telah dilakukan oleh figur, jelas Gede Ngurah Wididana.  
 
 
Strategi terus turun menyapa masyarakat, memaparkan visi dan mengingatkan pentingnya memilih cerdas adalah senjata yang sangat ampuh agar caleg bisa diterima di hati masyarakat, papar Gede Ngurah Wididana di tengah kesibukannya mesimekrama di tengah-tengah masyarakat, saat ditemui di kantor Pemenangan GNW 14.3 di Buleleng. 
 
 
Politik itu sangat dinamis, oleh karena itu setiap caleg harus terus waspada dalam menghadapi segala kondisi, dan terus tekun bekerja tanpa lengah dan tanpa lelah, jelas peraih Doktor Cum laude  dalam ilmu kepemimpinan IHDN Denpasar. (BB)