DPRD Bali Tetapkan APBD Bali 2017, Target PAD Turun 3,8 Persen

  23 November 2016 PERISTIWA Denpasar

Baliberkarya.com/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. DPRD Bali menyetujui Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPBD) Bali untuk ditetapkan menjadi APBD 2017 dalam rapat paripurna Rabu (23/11/2016). Dalam APBD Bali 2017, target pendapatan asli daerah (PAD) turun 3,8 persen dibandingkan APBD Induk 2016. 
 
Rapat dipimpin Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama, didampingi para wakil ketua DPRD Bali. Hadir dalam rapat tersebut Gubernur Made Mangku Pastika, Wagub Ketut Sudikerta, Sekda Tjok Ngurah Pemayun, serta jajaran SKPD Provinsi Bali.
 
Ketua Pansus RAPBD Bali 2017, Wayan Gunawan, dalam laporannya mengatakan, estimasi pendapatan daerah direncanakan sebesar Rp 6.222.172.627.308. Ini mengalami peningkatan sebesar Rp 846.127.627.308 atau 15,75 persen dibandingkan dengan tahun anggaran 2016. Pada tahun anggaran 2016 sebesar Rp 5.376.044.679.940,33.
 
Sedangkan PAD dalam APBD 2017 ditarget sebesar Rp 3.250.531.000.000. Jumlah ini terdiri atas pajak daerah Rp 2.901.766.388.675, retribusi sebesar Rp 52.838.042.608, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp 104.276.269.211, dan lain-lain PAD yang sah sebesar Rp 191.550.299.506. 
 
"Bila dibandingkan APBD Induk 2016, target PAD menurun sebesar Rp 128.547.508.000 atau sebesar 3,80 persen," kata Gunawan.
 
Sedangkan pendapatan daerah yang bersumber dari dana perimbangan ditarget Rp 2.671.596.525.308. Ini meliputi dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak Rp 205.864.211.200, dana alokasi umum Rp 1.311.447.133.108, dana alokasi khusus Rp 1.156.284.408.000.
 
Sementara untuk komponen lain-lain pendapatan daerah yang sah ditarget Rp 298.576.357.000.
 
Belanja daerah dalam APBD 2017 direncanakan Rp 6.651.038.317.191,50. Belanja langsung Rp 4.842.048.375.793,50 dan belanja langsung Rp 1.808.989.941.398,00. Alokasi anggaran untuk fungsi pendidikan sebesar 30,52 persen dan fungsi kesehatan 10,78 persen. 
 
Sedangkan defisit sebesar Rp 428.334.589.883,50 meningkat sebesar 30,32 persen dibandingkan defisit tahun anggaran 2016. (BB)