Dimasa Pandemi Usaha Tahu Tempe Tetap Eksis Walau Bahan Baku Naik

  28 Februari 2022 EKONOMI Jembrana

Ket poto : pengusaha home industry tahu dan tempe Budi Arsono

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Bisnis makanan yang banyak cari masyarakat tahu dan tempe di Kabupaten Jembrana tetap eksis dimasa pandemi Covid-19, walaupun harga sekarang diakibatkan pandemi ini mengalami sedikit penurunan. Dimusim pandemi ini harganya kisaran Rp 11.500 rupiah sampai 12.500 rupiah dan itupun bahan kedelai impor.

Seperti halnya salah satu pengusaha home industri tahu dan tempe bernama Budi Arsono 60 tahun yang berasal dari Lingkungan Ketapang Lelatang Kangin, Keluarganya Lelatang, Kecamatan Negara, Jembrana, dimasa pandemi ini usahanya tidak begitu terpengaruh dengan musim pandemi.

"Sehari kami bisa memproduksi tempe dan tahu sampai 50 kilogram dengan sistem pemasaran ke warung desa-desa dan sebagian lagi dipasarkan di Pasar Jembrana. Kami mengerjakan bersama keluarga saja hanya usaha kecil dibilang home industri," terangnya. Senin (28/2/2022).

Dalam produksi, pihaknya mengeluhkan biasa dasar seperti kedelai kian hari kian melonjak tajam harganya. "Kami memakai bahan kedelai impor, untuk kedelai lokal hanya bertahan 1 sampai 2 bulan saja akan tetapi sekarang bahan lokal sudah langka. Kami tidak memakai pengawet sama sekali," ujarnya.

Budi melanjutkan, untuk bahan kedelai sebanyak 50 kg, pihaknya bisa menghasilkan 100 ribu papan tahu, sedangkan tempe mendapakan 600 papan kecil. "Usaha ini saya kerjakan bersama istri dan menantu. Dalam pengerjaannya kami masih menggunakan sistem tradisoinal. Pengerjaannya dimulai dari pukul 07.00 wita sampai 15.00 wita," uraiannya.

Terkait hasil limbah ampas dari pembuatan tahu dan tempe, imbuh Budi, pihaknya menjual kembali kepada peternak babi dan ayam dan itu pun sudah ada yang mengambil seriap hari dengan harga 2 ribu rupiah per 2,5 kg, sehingga tidak menyisakan koroean hasi produksi tersebut.

"Kami berharap, semoga harga bahan dasar seperti kedelai baik impor maupun lokal bisa turun agar kami bisa berjuang dipasaran," tutupnya. (BB)