BMKG: Gempa Banten Pengaruhi Dua 'Tumbukan Lempeng' Ini

  23 Januari 2018 OPINI Denpasar

baliberkarya/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Gempa 6,1 SR yang mengguncang Banten akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia berpengsruh terhadap tumbukan lempeng lainnya. 
 
 
Kepala Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat, Prof Dwikorita Karnawati menjelaskan, akibat gempa itu setidaknya bisa berpengaruh terhadap adanya tumbukan lempeng lainnya. 
 
"Ada beberapa potensi yaitu tumbukan Lempeng Indo-Auatralia ke arah lempeng Eurasia," kata Dwikorita di Kantor BMKG Wilayah III Denpasar, Selasa 23 Januari 2018.
 
 
Potensi lainnya yakni terjadi tumbukan Lempeng Samudera Pasifik dan Lempeng Eurasia. "Lempeng Samudera Pasifik itu di timur Sulawesi ke arah barat menuju Lempeng Eurasia. Itu juga potensi," ungkapnya.
 
"Jadi di sekitar laut Sulawesi, di Papua juga ada, jadi cukup luas. Risikonya luas ada di Sulawesi, Papua dan Ambon," tambah dia.
 
Meski terjadi tumbukan lempeng, namun ia menjelaskan hal itu terjadi di zona berbeda. "Yang saya katakan Sulawesi, Papua dan Ambon itu zonanya dari Lempeng Pasifik. Jadi ada tiga lempeng yang posisinya sejajar yaitu Lempeng Pasifik, Indo-Auatralia dan Eurasia. Itu saling numbuk-numbuk," papar dia.
 
 
Keterangan foto ; korban gempa yang dievakuasi antaralain pelajar 
 
Ia mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan BPBD setempat serta informasi dari BMKG. Ia meminta agar masyarakat jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggungjawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
 
"Yang penting adalah menyiapkan mitigasi seandainya benar terjadi gempa agar korban tidak ada dan kerugian tidak besar. Caranya eduksi publik," tutupnya.‎(BB).