Begini Kronologis 'Jembatan Cinta' Ceningan-Lembongan Roboh Tewaskan Warga

  16 Oktober 2016 PERISTIWA Klungkung

istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Klungkung. Masyarakat Bali kini berduka setelah 8 orang warga tewas dan puluhan warga lainnya terluka saat mereka hendak melakukan persembahyangan di Pura Bakung akibat jembatan penghubung antara Pulau Lembongan dan Ceningan di Nusa Penida, Klungkung yang dikenal sebagai "Jembatan Cinta" ambrol dan roboh.
 
Sebelum "Jembatan Cinta" di Desa Lembongan Kecamatan Nusa Penida, Klungkung itu ambrol dan roboh, pihak kepolisian menyebutkan bahwa awalnya sekitar pukul 18.30 Wita jembatan yang ambrol itu adalah Jembatan gantung yang menghubungkan Nusa Lembongan dengan Nusa Ceningan.
 
Adapun kronologis kejadian itu berawal pada saat warga yang akan melaksanakan persembahyangan di Pura Bakung yang berlokasi di banjar Ceningan Kangin melintas dijembatan tersebut tiba-tiba jembatan Ambrol ke laut.
 
Masyarakat yang kebetulan ada diatas "Jembatan Cinta" atau "Jembatan Kuning juga ikut terjatuh bersama jembatan. Dari kejadian tersebut sementara dapat dilaporkan terdapat 8orang korban jiwa dan puluhan warga lainnya mengalami luka-luka.
 
 
Para korban yang tertimpa reruntuhan jembatan akhirnya dievakuasi oleh petugas gabungan yakni pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pihak kepolisian serta dibantu warga setempat. Korban yang terluka dan yang meninggal dunia awalnya dibawa ke Puskesmas Jungut Batu.
 
Pihak kepolisian bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dibantu warga setempat sempat mengalami kesulitan untuk melakukan pendataan dan identifikasi para korban.
 
Adapun penyebab ambruknya jembatan penghubung akses darat Lembongan-Ceningan dikarenakan usia dan pondasi jembatan yang sudah tua serta tidak kuat menahan beban yang berat. Saat kejadian tersebut ada sekitar 75 orang dan beberapa sepeda motor lewat diatas "Jembatan Cinta" karana masyarakat lewat akan melaksanakan persembahyangan di Pura Bakung Nusa Ceningan.
 
Usia dan pondasi jembatan yang sudah tua serta tidak kuat menahan beban yang berat juga diamini Kepala Bagian Humas Klungkung, I Wayan Parna yangjuga menyatakan robohnya 'Jembatan Cinta' yang menghubungkan Pulau Lembongan dan Ceningan di Nusa Penida, Klungkung itu lantaran kelebihan orang atau kelebihan beban.
 
Seperti diberitakan sebelumnya, sampai saat ini dibuat jumlah korban sementara menyebutkan 8 orang warga lokal tewas yang sebelumnya mereka melakukan persembahyangan. Adapun 8 orang warga yang tewas akibat musibah ambrol dan runtuhnya 'Jembatan Cinta' Nusa Penida, Klungkung itu antara lain:
 
1. I Wayan Sutama (49) asal Jungut Batu
 
2. Putu Ardiana (45) Lembongan
 
3. Ni Wayan Merni (55) asal Jungut Batu
 
4. I Putu Surya (3) asal Jungut Batu
 
5. I Gede Senan (40) asal Nusa Penida
 
6. Ni Wayan Sumarti (56) asal Dusun Klatak
 
7. Ni Putu Krisna Dewi (9) perempuan
 
8. Ni Kadek Mustika (6)
 
 
Sementara, saat musibah yang menggemparkan itu terjadi dimana warga Kecamatan Nusa Penida hari ini menggelar Nyepi Segara setelah sebelumnya digelar Puncak Upacara Ngusaba. Upacara Ngusaba merupakan rangkaian upacara Pembersihan Buana Alit dan Buana Agung khususnya di Segara atau di laut.
 
Setelah serangkain upacara tersebut, sehari penuh aktivitas di laut tidak diperbolehkan karena sedang berlangsung Nyepi Segara sehingga aktivitas penyeberangan menuju Nusa Penida dan sebaliknya dihentikan selama 24 jam termasuk aktivitas wisata bahari di Nusa Lembongan dan Ceningan.(BB).