Arah Kadeeee! Perbekel Kepergok Berduaan di Mobil dengan Istri Orang, Warga Memanas

  28 Desember 2017 PERISTIWA Jembrana

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Kasus Perbekel Tukadaya, Kecamatan Melaya, Jembrana yang kepergok sedang di dalam mobil dengan istri seorang anggota TNI beberapa waktu lalu ternyata berbuntut panjang.
 
Perbekel Tukadaya Made Budi Utama sempat memprakarsai pertemuan dengan tokoh masyarakat di kantor desa Jumat (15/12) lalu. Dimana dalam rapat tersebut terungkap ada dua kubu yang pro dan kontra terkait permasalahan yang ada.
 
Saat itu para tokoh dan kelian banjar yang hadir berharap permasalahan yang terjadi bisa diselesaikan sehingga Perbekel dan Perangkat desa lainnya bisa fokus bekerja dan melaksanakan program desa dengan baik. 
 
Namun Kamis (28/12) siang giliran BPD Tukadaya kembali menggelar rapat di Balai Banjar Brawantangi, Tukadaya yang dipimpin Ketua BPD I Ketut Suadia dihadiri anggota BPD lainnya.
 
 
 
Juga hadir Babinsa dan Bhabinkamtibmas, beberapa kelian adat, warga masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat.
 
Dalam kesempatan itu Ketua BPD I Ketut Suadia dan anggotanya Kadek Sumerta mengklarifikasi kalau BPD hanya melaksanakan tugas sesuai mekanisme karena ada laporan dari masyarakat. Pihaknya menyayangkan adanya pernyataan dari warga jika BPD yang mengusulkan pemberhentian perbekel. 
 
"Kami tidak pernah mengusulkan apalagi memberhentikan perbekel. Kami tidak punya kewenangan. Kami hanya menyampaikan laporan apa yang ada atau terjadi. Bisa di cek surat kami," kata Sumerta.
 
Suadia dan Sumerta juga mengatakan pihaknya juga menyampaikan perkembangan yang terjadi di desa dan terkait perbekel Tukadaya kepada Inspektorat yang pernah datang ke desa sesuai apa yang mereka ketahui. 
 
Pihaknya juga membantah tudingan warga yang mengatakan anggota BPD memakan gaji buta lantaran dianggap tidak bekerja.
 
 
"Ini juga perlu kami klarifikasi. Kami sudah bekerja, fungsi dan tugas kami pengawasan. Tidak perlu kami lapor ke warga kalau mengawasi pembangunan misalnya. Kami menyayangkan sampai ada penghinaan pada satu lembaga yang sah. Kami ingin masyarakat tahu kinerja BPD," jelasnya.
 
BPD kata mereka menunggu keputusan Bupati Jembrana karena dari informasi rekomendasi Inspektorat sudah maju ke Bupati. Tinggal menunggu keputusan Bupati terkait permasalahan pebekel tersebut.  
 
Sumerta sebelumnya saat rapat di kantor desa Tukadaya, juga mengatakan apapun keputusan Bupati Jembrana nantinya pihaknya menghormati keputusan itu.
 
Demikian juga terkait warga yang menginginkan BPD turun atau diberhentikan, kata Suadia itu bisa saja jika semua melenceng dari rel. Namun itu semua katanya ada aturan dan mekanismenya. 
 
 
 
"BPD Tukadaya, Agustus 2019 baru habis masa jabatan dan ada mekanisme perekrutan dan perwakilan dari masing-masing banjar atau wilayah," tandasnya.
 
Sementara beberapa warga dan tokoh berharap permasalahan di Desa Tukadaya ini bisa cepat selesai sehingga semua fokus pada program kemajuan desa. 
 
"Kami berharap sesepuh agar memecahkan masalah ini dengan baik. Selesaikan dengan bijak demi kemajuan dan nama baik desa," kata Kelian Adat Sarikuning, Gede Cipta Adnyana.
 
Disisi lain Perbekel Tukadaya Made Budi Utama yang dikonfirmasi mengatakan, karena permasalahan ini sudah terlanjur dilaporkan ke Pemkab dan disikapi Inspektorat sehingga menunggu keputusan Bupati Jembrana. 
 
"Kami prinsipnya menunggu keputusan Bupati Jembrana saja," jelasnya.
 
Seperti diketahui permasalahan ini mencuat karena Perbekel Tukadaya Made Budi Utama kepergok berduaan dalam mobil di Jalan Pebuahan, Banyubiru Negara bersama seorang istri anggota TNI. Sehingga ada dugaan mereka ada hubungan khusus atau perselingkuhan.(BB)