Antisipasi Duktang Pasca Lebaran, Pemkot Intensifkan Pemeriksaan Penduduk

  09 Juli 2016 PERISTIWA Denpasar

Baliberkarya/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Pemerintah Kota Denpasar, Bali melalui tim yang dibentuk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil)  akan melakukan razia dan penjagaan di pintu-pintu masuk Kota Denpasar sebagai upaya mengantisipasi meningkatkan penduduk pendatang (duktang), pasca Lebaran. 
 
"Tim ini mulai Senin (11/7/2016) melakukan razia dan pemeriksaaan KTP untuk menekan adanya penduduk liar atau tanpa identitas ke wilayah Kota Denpasar," kata Kadis Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Denpasar Nyoman Gede Narendra, Sabtu (9/7/2016) di Denpasar. 
 
Ia mengatakan, razia akan dilakukan secara serentak di pintu-pintu masuk Kota Denpasar seperti Terminal Ubung dan dilanjutkan di Pelabuhan Benoa. 
 
"Mulai Senin sampai Rabu kami akan gelar pemeriksaan administrasi kependudukan di terminal Ubung dan selanjutnya di Pelabuhan Benoa. Untuk Pelabuhan Benoa kami masih  koordinasi dengan pihak Syahbandar Benoa terkait dengan jadwal kedatangan kapal dari daerah lain, sehingga pemeriksaaan bisa berjalan efektif," kata Narendra. 
 
Selain itu  pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Camat serta seluruh Kepala Desa/Kelurahan agar juga melakukan pengawasan dan penertiban penduduk di masing-masing wilayah. Jika lolos di terminal Ubung atau pelabuhan Benoa penertiban bisa dilakukan di Desa/Kelurahan setempat. Ia mengaku jika Denpasar terbuka dengan penduduk pendatang. Hanya saja pihaknya tidak ingin menerima penduduk liar yang tidak melengkapi diri dengan identitas kependudukan. 
 
"Kami tidak menghalangi, hanya saja silakan lengkapi identitas diri demi tertib administrasi, apalagi jika dikaitkan dengan keamanan wilayah dan isu terorisme, masalah identitas diri sangat penting," ucap Narendra.
 
Sebelumnya Walikota Denpasar IB. Rai Mantra juga telah merapatkan semua perangkatnya agar mengantisipasi membludaknya arus penduduk pendatang pasca Lebaran. Bahkan Rai Mantra  minta agar seluruh perangkat Desa/Kelurahan untuk serius menciptakan tertib administrasi kependudukan. 
 
Pengelola tempat tinggal, seperti rumah kost atau rumah kontrakan diminta lebih selektif dan memastikan para penyewa memiliki identitas lengkap. Rai mantra yang terpilih untuk kedua kalinya  berharap, ada pengawasan partisipatif dari masyarakat atas hadirnya penduduk pendatang. 
 
"Semua ini untuk mengantisipasi kehadiran pendatang yang tidak jelas yang pada akhirnya akan menjadi beban daerah, terutama menyangkut keamanan dan kenyamanan serta ketertiban umum," katanya.
 
Kesiapan aparat di Denpasar dalam mengantisipasi penduduk penduduk pendatang juga sudah dipersiapkan dengan baik. Camat Denpasar Barat IB. Joni Ariwibawa juga sudah merapatkan Kades/Lurah serta Kaling/Kadus di wilayahnya. 
 
"Mulai Senin ini kami akan lebih gencar melakukan penertiban dan sidak administrasi kependudukan dengan melibatkan perangkat Desa Pekraman dan Pecalang. Apalagi wilayah kami yang merupakan penduduk yang sangat heterogen harus lebih gencar melakukan pengawasan," kata Ariwibawa. 
 
Hal serupa juga dikatakan oleh Lurah Sesetan Agus Mahardika. Diwilayahnya  banyak memiliki kantong-kantong pemukiman penduduk pendatang. 
 
"Disamping aparat Kelurahan dan dan aparat Desa Pekraman kami juga melibatkan aparat kepolisian. Kami juga sudah memberikan himbauas-himbauan kepada warga melalui Kepala Lingkungan agar masyarakat yang mimiliki tempat kost lebih selektif menerima penduduk pendatang," kata Agus Mahardika. (BB)