Bukan karena Hujan

Adanya Tekanan Magma Penyebab Erupsi Gunung Agung

  21 Januari 2019 PERISTIWA Karangasem

istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Karangasem. Adanya erupsi yang terjadi sebanyak dua kali dalam waktu 15 menit pada Senin 21 Januari 2019, memang disaat wilayah Karangasem diguyur hujan lebat. Namun bukanlah hujan jadi penyebab terjadinya erupsi Gunung Agung saat ini.
 
 
Hal itu dibeberkan Kasubid Mitigasi Bencana Wilayah Timur, Devy Kamil Syahbana, bahwa erupsi yang terjadi hari ini dan beberapa hari lalau itu terjadi karena terjadinya kelebihan tekanan atau Over Pressure yang terjadi didalam perut Gunung Agung. 
 
Menurutnya tekanan ini bisa bersumber dari material magma yang naik secara masif maupun berupa gas-gas magmatik yang naik sedikit-sedikit untuk kemudian terakumulasi di kedalaman tertentu.
 
 
 
Lanjutnya, bahwa akumulasi dan tekanan gas magmatik disertai naiknya material magma yang masif tersebut mengakibatkan lapisan penutup bagian atas permukaan kawah tidak lagi mampu menahan tekanan sehingga terjadilah erupsi. 
 
"Ada beberapa faktor lainnya yaitu faktor eksternal yang juga memicu terjadinya erupsi tersebut, diantaranya terjadinya gempa tektonik, efek tidal dan lainnya," ungkapnya.
 
Air hujan, kata dia jika masuk ke dalam sistem vulkanik dan berinteraksi dengan uap magma yang panas, bisa juga memicu terjadinya hembusan bahkan letusan. Namun, ditegaskan Devy Kamil yang perlu diingat bahwa bukan hujan yang menyebabkan adanya erupsinya.
 
 
Hujan kata dia hanya menjadi faktor trigger dari luar, hanya jika gunung apinya sedang kelebihan tekanan. Namun ditegaskannya, tidak semua gunung api langsung reaktif meletus karena hujan. 
 
“Sekarang kan musim hujan, kalau memang hanya hujan yang menyebabkan erupsi, kenapa hanya Gunung Agung yang erupsi? Sementara gunung api lainnya tidak," tandasnya.(BB)