163 Mahasiswa UBK Bandung KKL ke KPOT

  06 Juli 2019 PENDIDIKAN Denpasar

GNW for Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Sebanyak 163 mahasiswa/i semester enam Fakultas Farmasi Universitas Bakti Kencana (UBK) Bandung, Jawa Barat mengadakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke Kebun Percontohan Tanaman Obat Bokhasi Farm PT. Karya Pak Oles Tokcer (KPOT) di Jalan Waribang, Kesiman Denpasar Timur, Jumat Sore (12/7).
 
 
KKL ratusan mahasiswa yang dipimpin dosen pembimbing Deni Iskandar, MPH, Apt diterima oleh Penanggungjawab kebun percontohan tanaman obat tersebut Koentjoro Adijanto beserta Luh Ketut Budi Maitriani, S.Apt Bagian Pemastian Mutu (QA) untuk pabrik I Denpasar Jalan Tukad Balian, Denpasar, Bali.
 
Studi banding mahasiswa  yang sebelumnya bernama Sekolah Tinggi Farmasi Bandung sejak 1 Juli 2019 berubah status menjadi Fakultas Farmasi Universitas Bakti Kencana Bandung itu dalam KKL dipimpin lima dosen pembimbing.
 
Menurut Deni Iskandar kegiatan di Bali selama tiga hari, 12-14 Juli 2019 itu serangkaian kuliah kerja lapangan yang dilaksanakan di empat kota selama dua minggu mulai dari Bandung, kemudian Semarang, Surabaya dan terakhir di Bali.
 
Ia menjelaskan, ratusan mahasiswa yang baru pertama kali mengadakan studi banding dan belajar usaha wirausaha tentang obat tradisional di PT Karya Pak Oles Tokcer. Kegiatan itu diharapkan bisa dilakukan secara berkesinambungan serta menjalin kerjasama dengan perusahaan tergolong besar dan sukses yang telah menyerap ribuan tenaga pekerja.
 
 
 
Dari kerja sama yang akan  dirintis itu, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa dalam bidang farmasi, sekaligus membuka usaha dan peluang dalam mengembangkan usaha kreatif.
 
KKL kali ini khususnya ke Bali ini dinilai sangat penting karena Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti) menekankan Fakultas Farmasi ke depannya bisa menghasilkan produk yang mampu menopang dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
 
Oleh sebab itu mahasiswa harus lebih dulu mengenal berbagai jenis tanaman obat  sehingga dapat menambahkan wawasan dalam mengembangkan tanaman obat tradisional.
 
Sementara itu Ni Ketut Metriani menjelaskkan kepada ratusan mahasiswa tentang produksi aneka jenis obat tradisional seperti Minyak Oles Bokashi (MOB) yang dibuat dari  berbagai jenis tanaman obat organik di kebun yang dirawat dan dikelola secara khusus di Desa Bengkel, Kabupaten Buleleng. MOB pemasarannya kini telah menjangkau berbagai daerah di Indonesia serta berbagai negara di belahan dunia.
 
PT Karya Pak Oles Tokcer yang dirintis oleh Dr. I Gede Ngurah Wididana memiliki dua pabrik Minyak Oles Bokashi yakni pabrik I di Denpasar dan pabrik II di Desa Bengkel, Buleleng selain memproduksi Minyak Oles Bokashi juga memproduksi kosmetik  Bali Stuti, sebuah produk  baru ramah lingkungan yang mengedepankan keindahan, kenyamanan dan kedamaian  bagi konsumen.
 
 
 
Produk yang aman, nyaman dan ramah lingkungan itu kini mulai dapat dinikmati konsumen dari kalangan masyarakat Bali, nusantara maupun wisatawan yang sedang menikmati liburan di Bali.
 
Produk kosmetik Bali Stuti yang telah diluncurkan sejak enam bulan lalu untuk menjaga kesehatan kulit, memelihara sel-sel kulit dan menghaluskan kulit itu terdiri atas  Body Lotion Aloe Vera dan Body Lation Pepaya serta empat produk  lulur (body scrub) Beras Merah, Kopi, Kelapa dan Pepaya.
 
Makna Bali Stuti sebagai doa (stuti) atau harapan masyarakat Bali yang selalu mendambakan kedamaian dan keindahan dalam tubuhnya (bhuwana alit) dan alam semesta (bhuwana agung). Keindahan dan kedamaian itu awalnya harus berasal dari dalam diri setiap insan, dengan menjaga serta merawat keindahan atau kecantikan dan kedamaian, sehingga dari Pulau Dewata gemakan filosofi Bali Stuti ke seluruh nusantara dan mancanegara.
 
Dalam kunjungan tersebut mahasiswa juga membeli berbagai jenis produk ramuan Pak Oles antara lain Minyak Oles Bokashi, Bokashi Care Rool On, produk kosmetik Bali Stuti dan sejumlah teh Herbal Bukit Hexon.(BB)