Stok Beras di Gudang Bulog Jembrana Masih Tahap Pengobatan

  01 Februari 2024 PERISTIWA Jembrana

Ket poto: Gudang Bulog Kabupaten Jembrana

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com – Jembrana. Lantaran diserang hama, stok beras di Gudang Bulog Penyaringan Jembrana belum bisa disalurkan lantaran masih dalam tahap pengobatan. Renacananya stok beras tersebut akan diprioritaskan untuk penyaluran bantuan pangan (Bapang) ke setiap Kantor Camat di Jembrana. sementara untuk beras SPHP dalam keadaan kosong dan masih menunggu beras import dari Denpasar.

Saat dikonfirmasi Kepala Gudang Bulog Jembrana I Wayan Adi Astika mengatakan, stok beras SPHP yang ada di gudang tersebut sebanyak kurang lebih 3 ton. Stok tersebut belum bisa disalurkan lantaran masih dalam proses pengobatan.

"Stok untuk beras SPHP dalam proses pengobatan, ada stok akan tetapi ada hama dan perlu perawatan terlebih dahulu," kata Adi Astika, Kamis (1/2/2024).

Adi Astika mengatakan, pihaknya masih menunggu kedatangan beras impor dari pusat. Menurut informasi dari Denpasar, kapal yang mengangkut beras impor tersebut belum bisa sandar di Pelabuhan Benoa, Bali, karena masih ada kapal pesiar yang sedang menyandar.

"Kami masih nunggu beras import, menurut informasi dari Denpasar Kapal yang mengangkut beras import tersebut belum bisa nyander menunggu giliran karena di dermaga Benoa masih ada kapal pesiar yang sedang menyandar. Rencana di gudang disini mendapat 1000 ton," ujarnya.

Sementara itu, stok beras SPHP yang ada di gudang tersebut juga diprioritaskan untuk penyaluran bantuan pangan (Bapang) bantuan gratis 10 kilo ke masyarakat. Penyaluran Bapang tersebut sudah dimulai pada Rabu (31/1/2024) kemarin ke setiap Kantor Camat di Jembrana. "Stok berang bapang stok masih aman untuk alokasi bulan Januari," terangnya.

Adi Astika mengatakan, stok beras di gudang Bulog Jembrana masih aman. Penambahan stok biasanya terus bergulir dari pusat melalui Pelabuhan Benoa. “Namun, karena adanya kapal pesiar yang sedang menyandar, kapal yang membawa beras dari pusat tidak bisa menyandar,” jelasnya.

Sementara itu, lanjut Adi, mitra Bulog lokal di Jembrana sampai saat ini belum ada yang menyetor beras. Hal ini disebabkan karena belum ada panen di Jembrana pasca kemarau panjang.

"Sama sekali tidak ada setoran dari mitra kami padahal harga beras di oasaran semakin hari semakin naik. Sekarang sudah mulai musim hujan, mudah-mudahan petani bisa kesawah lagi agar ada panen untuk menekan haraga beras di pasaran," pungkasnya. (BB)