Situasi Puncak Arus Mudik di Pelabuhan Gilimanuk Antrian Capai 8 Km

  07 April 2024 PERISTIWA Jembrana

Ket poto : Pantauan arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk melalui drone

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Bertepatan di malam minggu Puncak arus mudik di Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, Bali, terjadi pada Sabtu (6/4) dan Minggu (7/4) malam. Antrean kendaraan yang akan menyeberang ke Jawa mengular hingga 8 kilometer dari gerbang pelabuhan.

Terpantau, pemudik yang mendominasi menggunakan kendaraan roda dua dan mobil kecil. Sementara pada H-4 Lebaran atau pada hari prediksi puncak arus mudik 2024, tercatat ada 71.289 orang yang meninggalkan Bali via Pelabuhan Gilimanuk. Diprediksi, puncak arus mudik juga terjadi pada hari ini atau H-3 Lebaran.

General Manager PT ASDP Indonesia Fery Cabang Ketapang, Syamsudin, mengatakan pola sangat padat sudah diterapkan sejak H-4 Lebaran. “Kami mengoperasikan 35 kapal, termasuk 6 kapal perbantuan berkapasitas besar, untuk mengurai antrean,” ucapnya.

Kapolres Jembrana, AKBP Endang Tri Purwanto, mengatakan ada 13 ribu kendaraan roda dua dan 6 ribu kendaraan roda empat yang menyeberang pada Sabtu malam. Kendaraan roda dua dialihkan ke Gang I dan roda empat ke Gang II hingga Gang IV untuk mengurai antrean.

Pihaknya juga mengerahkan personil kepolisian hingga di ekor antrean untuk mengantisipasi penyerobotan antrean. "Pengendara agar mematuhi perintah petugas, diluruskan atau dialihkan karena itu yang terbaik. Kami minta pengendara tetap bersabar jangan menyerobot antrean agar tidak memperparah kemacetan," jelasnya.

Untuk mencegah penumpukan kendaraan, antrean di dalam pelabuhan juga menjadi perhatian serius. "Kami kordinasi dengan ASDP agar memaksimalkan parkiran yang ada di dalam pelabuhan untuk mengurangi antrean di luar pelabuhan yaitu di jalan-jalan. Kami terus kordinasikan agar antrian di luar Pelabuhan bisa teratasi," paparnya.

Dengan kondisi lonjakan antrean kendaraan yang terjadi saat malam hari, pihaknya menghimbau pemudik agar melakukan pejalanan siang hari. "Berdasarkan pengalaman sebelum-sebelumnya lonjakan masih terjadi sampai H-1," tandasnya. (BB)