Bangkitnya Joged Bumbung Klasik di Jembrana Tepis Rumor Joged Porno

  07 Agustus 2023 SOSIAL & BUDAYA Jembrana

Ket poto: Joged Bumbung Klasik Kabupaten Jembrana

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com – Jembrana. Viralnya joget bumbung erotis yang terkesan pornograpi di berbagai media sosial, hal tersebut sangat mencoreng kesenian khas Bali yang merupakan warisan budaya dari turun temurun di Bali. Dalam upaya menepis rumor tersebut, Kabupaten Jembrana membangkitkan kembali joged bumbung yang sesuai pakem yaitu Joget Bungbung Klasik.

Joget bungbung klasik tersebut sempat jaya pada masanya sebelum kemudian digeser oleh pertunjukan joget bumbung yang dibumbui erotisme dan pornograpi dengan mempertunjukan tarian dengan kostum sedikit menantang, bahkan penari juga berani mempertunjukan adegan tidak senonoh di depan penonton yang sbeagian besar ditonton oleh anak-anak.

Kepala Dinas Parbud Jembrana, Anak Agung Komang Sapta Negara mengatakan, bangkitnya salah satu kesenian khas Jembrana Joget bumbung kelasik, ini merupakan cikal bakal joget bumbung klasik yang ada di Jembrana sesuai pakemnya, dan tidak bersifat nakal. “Kami sangat menyayangkan adanya joget bungbung yang tidak sesuai pakemnya yang sering terlihat di media sosial,” ujarnya. Senin (7/8/2023)

Pihaknya terus berupaya menviralkan kesisenian joget bumbung klasik, hal tersebut sudah dilakukan melalui pementasan saat Hut Kota Negara dan HUT RI beberala hari yang lalu. "Kami sebagai pembina, kita akan memviralkan Joget Bungbung Klasik. Inilah joget bungbung yang sebenarnya dengan etika kesopanannya. hal ini bisa menepis rumor bahwa joget bumbung yang ada di Bali khususnya di Jembrana tidak terkesan jaruh (nakal),” terangnya.

Menurutnya, ini merupakan tugasnya sebagai wakil pemerintah untuk memberikan pembinaan serta untuk menangkis nama joget bumbung terkesan negative dengan adanya joget bumbung klasik. “Kami terus melakukan promosi bahkan kemarin kita bawa ke Jogyakarta. Kita sampaikan ke panitia bahwa joget bumbung ini yang sesuai pakem, kalau yang sering ditonton di media sosial itu bukan yang sebenarnya, akhirnya kami mendapatkan apresiasi disana,” ungkapnya.

Kedepannya, lanjut Sapta Negara, jika ada permintaaan yang sekala nasional maupun internasional, pihaknya sudah menunjuk Yayasan yang menaungi kesenian joget bungbung kalsik tersebut. Mereka akan bertanggungjawab untuk menghadirkan kesenian sesuai dengan pekemnya. “setiap Yayasan yang terdaftar, sudah melalui sertifikasi dan pembinaan dari kita, untuk dipertunjukan agar tidak menodai kesenian yang sudah sesuai pakem yang ada,” jelasnya.

Dirinya berharap kedepannya, masyarakat bisa memilah bahwasanya joget bungbung yang mereka tonton di media sosial bukan pertunjukan joget yang sesuai pakemnya. kebangkitan kesenian khas Jembrana ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda, untuk melestarikan warisan budaya yang selama ini sempat berhenti,” harapanya. (BB)