TNI-AL Didorong Perkuat Pengamanan Maritim

  10 Mei 2016 PERISTIWA Denpasar

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com- Gubernur Bali Made Mangku Pastika menerima dan memberi pembekalan bagi Perwira Siswa Pendidikan Reguler Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (SESKOAL) Angkatan ke-54 di Ruang Praja Sabha Kantor Gubernur, Senin (9/5/2016). 
 
Kesempatan tersebut dimanfaatkan Pastika untuk menyulut semangat jajaran Perwira TNI AL untuk memperkuat sistem pengamanan wilayah maritim. Pastika berharap, mereka dapat mengikuti proses pendidikan dengan baik sehingga nantinya mampu merancang sistem keamanan yang lebih optimal dan terintegrasi. 
 
Terlebih, ujar Pastika, pemerintah saat ini memberikan perhatian serius pada penguatan sistem keamanan wilayah perairan Indonesia. Momentum ini hendaknya dimanfaatkan TNI AL untuk memperkuat strategi pertahanan laut, salah satunya melalui peningkatan kualitas jajarannya.
 
Dalam kesempatan itu, Pastika juga mengutarakan keprihatinan atas masih lemahnya penegakan hukum di wilayah maritim Indonesia yang mengakibatkan maraknya pencurian ikan dan sumber daya laut lainnya. 
 
Dia memperkirakan, Indonesia kehilangan ribuan trilyun rupiah setiap tahun akibat tindak pencurian tersebut. Mengingat begitu kompleknya persoalan di kawasan maritim, Pastika menaruh harapan besar terhadap jajaran perwira AL yang saat ini tengah mengikuti pendidikan Seskoal. 
 
"Pertahanan laut harus diperkuat agar mampu menegakkan supremasi hukum di wilayah perairan Indonesia," tandasnya seraya berharap pemerintah memberi perhatian pada peningkatan sarana dan prasarana di bidang pertahanan laut. Karena menurutnya tak mungkin berjuang tanpa dukungan logistik memadai. 
 
Dalam pembekalannya, Pastika yang didampingi Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda Provinsi Bali Jayadi Jaya dan Karo Humas Dewa Mahendra Putra juga memaparkan potensi Bali dan sejumlah program pembangunan yang saat ini tengah dilaksanakan. Dijelaskan Pastika, Bali merupakan sebuah daerah yang luasnya hanya 0,29 persen dari total luas wilayah Indonesia. 
 
Tak mempunyai sumber daya alam berupa hasil tambang sebagaimana sejumlah daerah lainnya di Indonesia, perekonomian Bali bertumpu pada sektor pariwisata yang didukung keragaman seni dan budaya, alam yang menawan serta SDM potensial. Meski sektor pariwisata berkembang sangat pesat, namun hingga saat ini Bali belum bebas dari keberadaan penduduk miskin. Walaupun jumlahnya terbilang kecil yaitu hanya 5,25 persen, namun kemiskinan tetap menjadi isu utama dalam pembangunan bidang ekonomi. 
 
"Karena jika tak ditangani serius, kemiskinan dapat mempengarungi sektor yang lain seperti menurunnya kualitas SDM dan meningkatnya kriminalitas," bebernya. Untuk mempercepat penuntasan angka kemiskinan, pihaknya saat ini tengah melaksanakan program Bali Mandara yang terdiri dari berbagai unggulan seperti JKBM, bedah rumah, Simantri dan Gerbangsadu. Bidang pendidikan juga mendapat perhatian serius dengan pemberian beasiswa bagi siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu. Bahkan, Pemprov juga punya sekolah khusus yang menampung siswa miskin berpretasi. 
 
"Kami punya SMAN dan SMKN Bali Mandara. Khusus untuk siswa yang miskin," ucapnya. Keberadaan sekolah berstandar internasional itu cukup menyita perhatian karena banyak lulusannya berhasil menembus perguruan tinggi ternama di Indonesia hingga manca negara. Bahkan, tutur Pastika, Wapres Jusup Kalla yang baru-baru ini berkesempatan bertandang ke sekolah tersebut mengutarakan apresiasi atas ide pengembangan SMAN dan SMKN Bali Mandara. 
"Kalau ada waktu, saya harap para siswa diajak berkunjung ke sana," undang Pastika. 
 
Sejalan dengan pelaksanaan program yang berkaitan dengan upaya pengentasan kemiskinan, sektor keamanan juga mendapat perhatian serius mengingat Bali merupakan salah satu tujuan wisata utama. Bali telah mengembangkan sistem keamanan berstandar internasional yang melibatkan seluruh komponen. Dengan dukungan semua pihak, termasuk jajaran TNI AL, saat ini kondusifitas Pulau Dewata tetap terjaga dengan baik. Pastika menyebut, upaya untuk menjaga keamanan Bali tak pernah surut dilakukan mengingat besarnya potensi ganguan keamanan.
 
Sementara itu, Komandan Seskoal Laksamana Muda TNI Herry Setia Negara menyampaikan terima kasih atas paparan Gubernur Pastika. Dia menjelaskan, Pendidikan Reguler Seskoal Angkatan ke-54 diikuti 150 perwira. Selain peserta dari TNI AL,AD dan AU, pendidikan juga diikuti 7 orang perwira dari manca negara antara lain Amerika, Australia, Pakistan, India, Singapore, Malaysia dan Jepang. 
 
Pada tahap kuliah kerja, para peserta dibagi ke dalam enam provinsi, salah satunya Bali. Selama 9 hari berada di Bali, para perwira siswa diharapkan mampu menggali data sebanyak-banyaknya mengenai potensi wilayah, khususnya yang berkaitan dengan sektor kemaritiman. Data tersebut nantinya akan menjadi pedoman bagi para siswa dalam merancang postur dan kekuatan strategis TNI AL.(bb)