Tiap Hari Warga Padati Reseler Minyak Curah di Jembrana 

  03 April 2022 PERISTIWA Jembrana

Ket poto : warga sedang mengantre membeli minyak curah di Toko Rahayu Negara

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana, Sejak dihapusnya subsidi minyak goreng kemasan oleh pemerintah pusat, masyarakat beralih ke minyak curah yang harganya relatif lebih murah dari minyak goreng kemasan yang harganya 25 ribu rupiah per liter, sedangkan minyak curah per liternya seharga 15 ribu rupiah.

Seperti halnya di Toko Rahayu yang merupakan reseler minyak goreng curah setiap hari dipadati oleh konsumen untuk mengantre membeli minyak curahan. Pantauan awak media antrean panjang terjadi di toko tersebut, bahkan pihak kepolisian ikut membantu mengamankan warga tersebut.

Salah satu konsumen saat ditemui awak media yang sedang mengantre bernama Indah mengatakan, dirinya rela mengantre membeli minyak curah lantaran harga minyak goreng kemasan mahal. "Minyak supernya mahal mas, saya tidak bisa berjualan gorengan, tidak dapat untung. Ya saya beralih ke minyak curah agar dapat untung," kilahnya. Minggu (3/4/2022).

Ia melanjutkan, Sekarang susah apalagi menjelang Lebaran lebih parah lagi dimasa corona mencari uang susah. "Saya berharap harga minyak goreng kemali normal, kasian kami masyarakat kecil yang berjualan dapat untung sedikit bahkan kadang-kadang rugi," tuturnya.

Saat ditemui awak media, pimpinan Toko Rahayu Ari Bhisma menuturkan, memang setiap hari warga mengantre untuk membeli munyak curah ditokonya. "Selama ini stok dari pabrik masih aman, untuk stok juga tergantung dari pabrik jika lebih dapat kami berikan lebih ke konsumen. Minimal kami berikan hanya 5 liter biar merata dapat dengan harga 15 ribu per liter," ujarnya

Ari juga menjamin selama ditempatnya dijamin tidak ada minyak oplosan, dikarenakan banyak isu mengatakan minyak curah rawan oplosan. "Di toko kami terjamin tidak ada minyak oplosan yang dijual masyarakat tidak perlu khawatir dalan hal ini," katanya.

Selama sepekan ini, imbuh Ari, antrean sempai mencapai ratusan orang. Pihaknya juga sudah memberikan nomor antrean kepada konsumen agar tertib. Dirinya mengaku menjual 10 drim atau 1800 kg. "Karena perbedaan harga cukup jauh konsumen beralih ke minyak, ya kalau selisih harganya sedikit barang tentu mereka beralih ke minyak kemasan," pungkasnya,