Tekan Tumbuhnya Jentik DBD, Walikota Luncurkan “Gema Petik”

  11 Oktober 2016 PERISTIWA Denpasar

Baliberkarya/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dini serta antisipasi terhadap peningkatan kasus penyakit dan pemutusan mata rantai penularan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Denpasar, Walikota Denpasar, I.B Rai Dharmawijaya Mantra meluncurkan program Gerakan Mandiri Pemantau Jentik (Gema Petik) di Lapangan Arga Soka Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Selasa (11/10/2016). Dalam kesempatan tersebut, Walikota Rai Mantra juga melakukan penguburan barang bekas, fogging fokus dan penaburan bubuk larvasida di rumah penduduk. Juga dilaksanakan deklarasi oleh Banjar Lantang Bejuh sebagai kawasan bebas jentik.
 
 
Walikota Rai Mantra dalam kesempatan tersebut mengatakan, program atau gerakan mandiri pemantau jentik ini akan menjadi program yang berkelanjutan kedepannya. Dan ini sudah dimulai dari Kelurahan Sesetan dan Banjar Lantang Bejuh yang terdapat 14 Lingkungan  Dinas, mungkin hanya butuh dua bulan saja untuk mendeklarasikan kesemuanya sehingga betul-betul menjadi kawasan bebas jentik. “Dengan cara inilah salah satunya kita bisa menekan DBD di Kota Denpasar, jika semua melakukannya dengan benar dan disiplin saya yakin angka berjangkitnya DBD bisa ditekan. Selain itu DBD terjadi setelah dipelajari akibat faktor kepadatan penduduk serta kekumuhan tempat, untuk itu saya mengingatkan para Camat, Lurah, dan Perbekel, jika sudah ada faktor tersebut bisa mengkosentrasikan serta mendeklarasikannya,” kata Rai Mantra. Rai Mantra menambahkan, disetiap rumah mungkin sudah bisa diberikan pemahaman oleh setiap petugas jumantik dan puskesmas, dan pihaknya berharap kepada Dinas Kesehatan agar kegiatan ini bisa dilakukan di seluruh Kecamatan di Kota Denpasar tahun ini. “Tinggal sekarang memberikan penyuluhan terhadap masyarakat apa itu DBD serta cara mengatasinya dan kapan harus melaksanakan hal tersebut,” pungkas Rai Mantra.
 
 
Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. Luh Putu Sri Armini mengatakan DBD merupakan salah satu penyakit menular yang sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB), untuk itu perlu dilakukan berbagai kegiatan pencegahan dan pengendalian secara dini dan terus menerus. Berbagai upaya strategis dilakukan pihaknya seperti, pembentukan jumantik di setiap banjar, melakukan fogging focus, dan di tahun 2016 ini membuat terobosan baru berupa program Gema Petik, dimana 1 rumah 1 jumantik mandiri. Mereka bertugas melakukan pemantauan jentik berkala dan melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk di setiap lingkungan rumahnya masing-masing. “Program Gema Petik ini kita mulai dari Banjar Lantang Bejuh dan selanjutnya akan dikembangkan ke seluruh kawasan Kota Denpasar termasuk di sekolah-sekolah membentuk jumantik cerdas. Apa yang kita lakukan kelihatannya sederhana, namun apabila dilakukan dengan baik hasilnya akan luar biasa,” kata dr. Armini.
 
 
Sementara Lurah Sesetan, Agus Mahardika didampingi Kaling Banjar Lantang Bejuh Dudy Gunarsa, mengatakan  gerakan ini bisa diikuti oleh daerah ataupun banjar-banjar lainnya di Kota  Denpasar, dengan harapan kasus DBD bisa ditekan semaksimal mungkin. “Semoga gerakan ini bisa menggema di masyarakat dan membuat mereka sadar sehingga mereka bisa menjaga kebersihan lingkungan rumahnya sehingga tidak lagi ada jentik,” terangnya. (BB).