Sukrawan: Orang Miskin Wajib Dibantu Pemerintah!

  02 Februari 2017 PERISTIWA Buleleng

balieditor

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Buleleng. Jadwal kampanye hari ini benar-benar dimaksimalkan oleh pasangan kandidat bupati/wabup Buleleng, Bali, dari jalur independen Dewa Nyoman Sukrawan-Gede Dharma Widjaya (SURYA). Seperti yang dilakukan kandidat bpati Dewa Nyoman Sukrawan di Pasar Anturan, Kecamatan Buelelng,

Mantan Bendahara DPD PDIP Bali itu sekitar pukul 07.00 wita sudah blusukan ke Pasar Desa Anturan. Pilihan waktu itu tepat sekali karena jam-jam seperti itu merupakan puncak warga setempat berbelanja ke pasar desa itu.

Baca Juga : Gubernur Kirim Bantuan Bagi Warga Miskin di Gesing Buleleng

Sukrawan menegaskan bahwa bila dirinya terpilih menjadi bupati Buleleng periode 2017-2022, maka ia akan menghidupkan kembali koperasi-koperasi di tingakt desa yang selama ini tidak lagi mendapat perhatian serius dari pemerintah. Konsep ini kembali dikembangkan karena para pedagang di Buleleng didominasi masyarakat kalangan bawah.

“Komitmen saya sudah jelas. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat saya focus pada tiga program unggalan saya itu pendidikan, kesehatan dan lapangan kerja, yang harus kami lakukan. Karena masyarakat kecil berkutat di sana,” ujar Sukrawan menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela blusukan di Pasar Anturan.

Baca Juga : Dukung Denpasar Kota Kompeten, United Bali Driver Gelar Uji Sertifikasi Kompetensi

“Karena masyarakat itu sudah miskin. Orang miskin wajib dibantu oleh pemerintah sehingga mereka bias sejajar, setara dengan yang lain,” tegas Sukrawan yang juga mantan Ketua DPC PDIP Kabupaten Buleleng dua periode itu.

Kata dia, kemiskinan itu ada karena masyarakat tidak kerja, pendidikan rendah, dan tidak sehat. Oleh karena itu pihaknya memfokuskan pada tiga program unggulan itu yakni menciptakan masyarakat Buleleng yang terdidik dan terpelajar, masyarakat Buleleng yang sehat dan membuka lapangan kerja yang seluar-luasnya bagi masyarakat Buleleng. “Dengan demikian pengangguran bias diatasi,” tambahnya lagi.

Terkait dengan koperasi,Sukrawan menegaskan, “Koperasi kami akan hidupkan kembali, KUD-KUD, LPD-LPD, koperasi-koperasi desa, yang semuanya itu setengahnya sudah tidak aktif akibat banyak factor. Misalnya waktu pengurusan izinnya hanya keluarganya saja, dengan kondisi itu koperasi tidak jalan.”

Baca Juga : Percepat Rampungnya LKPJ Hibah 2016, Pastika Tekankan Fungsi Pengawasan kepada Pimpinan OPD

Untuk itu, kata mantan Cawagub Bali dari PDIP itu, pendirian koperasi itu harus jelas baik menyangkut struktur, bidang usaha dan lainnya. “Oleh karena itu koperasi ini menjadi salah satu sasaran kami sehingga masyarakat bias mengerti posisinya, tanggung jawab, hak dan kewajibannya ketika menjadi anggota koperasi,” paparnya.

Dipaparkannya, untuk menghindari koperasi keluarga maka ke depan Pemkab Buleelng harus bekerja sama dengan desa dinas dan desa pakraman dalam pengelolaan koperasi yang di desa yang bersangkutan. (BB/BE)