PPDB Bermasalah, Dewan Usulkan Buka Pendaftaran Gelombang II

  30 Juni 2017 PERISTIWA Jembrana

Baliberkarya.com/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Jembrana banyak ditemukan berbagai permasalahan. Sementara hasilnya akan diumumkan besok.
 
Permasalahan PPDB di SMA/SMK tersebut dihadapi sekolah maupun siswa. Sejumlah sekolah negeri ada yang panen pendaftar, namun ada juga yang kekurangan pendaftar. 
 
Kemudian ada beberapa siswa hanya memilih satu pilihan sekolah sementara nilainya tidak terjangkau dengan nilai yang disyaratkan sekolah tersebut. 
 
 
Sejumlah permasalahan ini, menjadi sorotan kalangan wakil rakyat di Jembrana. Anggota DPRD Jembrana, I Wayan Suardika, mengatakan pihaknya juga banyak mendapati permasalahan terkait PPDB ini. 
 
Semestinya karena proses ini baru pertama, ada kebijakan dari Provinsi untuk memberikan waktu kembali. Ada beberapa siswa yang hanya memilih satu dari tiga pilihan sekolah. 
 
Namun nilainya tak terjangkau di sekolah pilihannya itu. Di sisi lain, ada sekolah negeri yang kekurangan pendaftar sementara di sekolah lain panen pendaftar. 
 
"Ada ketimpangan jumlah pendaftar di tiap sekolah. Kami berharap ada kebijakan dari Provinsi, semisal memberikan pendaftaran gelombang II,” terangnya, Jumat (30/6/2017).
 
Dengan diberikannya kesempatan gelombang ke dua, para siswa yang salah mengisi pilihan sekolah itu memiliki kesempatan untuk mendaftar di sekolah negeri yang masih kurang pendaftar. 
 
Lanjutnya, banyak orangtua siswa yang kebingungan ketika mendapati pilihan yang dilakukan siswa. Ketika ditanyakan ke sekolah, disebutkan untuk mengatasi itu harus ke provinsi. 
 
“Ini kan baru pertama, semestinya ada kebijakan. Sistem kan yang membuat manusia, jangan para siswa dikorbankan,” tandas Suardika. 
 
Pihaknya mendorong agar sekolah juga aktif memberikan pemahaman kepada siswa terkait sistem PPDB ini. Sejak awal, pelaksanaan sistem PPDB ini menjadi polemik di masyarakat dan sekolah di Jembrana. 
 
Sejumlah permasalahan muncul, salah satunya penerapan pendaftaran secara online dengan keterbatasan pemahaman siswa.(BB)