Pohon Tumbang Timpa Kabel Listrik Rumah Warga Terbakar

  18 November 2016 PERISTIWA Jembrana

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Pohon perindang jalan berukuran sangat besar tumbang menimpa kabel listrik, hingga terjadi korsleting. 
 
Bahkan, korsleting itu memicu kebarakan hebat di salah satu rumah warga. Beruntung, pemilik rumah berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat dan kobaran api dapat. dipadamkan.
 
Peristiwa tersebut merupakan skenario simulasi penanganan kebarakan melalui Unit Pemadam Kebakaran Kantor Pol PP Jembrana, yang diadakan di Lapangan Desa Yehkuning, Kecamatan Jembrana, Jembrana, Jumat (18/11/2016). 
 
Bangunan bedeng berukuran sekitar 4 x 3 meter, diumpamakan sebagai rumah warga. Sama dengan korban pemilik rumah, yang diperankan salah satu anggota Pol PP Jembrana.
 
Selain mempertunjukan kemampuan memadamkan amukan api, rangkaian kegiatan yang dihadiri unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) itu, juga diisi pelatihan pemadaman kebakaran ringan. 
 
Seperti menggunakan karung basah serta Alat Pemadam Api Ringan (APAR), yang turut dipraktekan langsung dari kalangan siswa SMPN 5 Negara, petugas Perlindungan Masyarakat (Limas) di  masing-masing Desa/Kelurahan, sejumlah pengelola SPBU, serta perwakilan masing-masing SKPD se Jembrana.
 
Kasat Pol PP Jembrana, I Gusti Ngurah Rai Budhi mengatakan kegiatan simulasi pemadaman kebakaran itu bertujuan mengasah kemampuan petugas Pemadam Kebakaran. 
 
Termasuk koordinasi dengan kesegapan pihak terkait, terutama seperti petugas Puskesmas, dalam kesigapan memberikan penanganan kepada korban. 
 
"Semua kami libatkan. Termasuk pihak Kepolisian, yang lebih lanjut melakukan olah TKP, setelah api padam," ujarnya.
 
Kemudian paling penting, katanya, adalah pemahamanan untuk menangani kebakaran ringan yang perlu diketahui semua kalangan. Tidak terkecuali kalangan pegawai Pemkab Jembrana, yang masih banyak belum terlalu paham untuk menggunakan APAR. 
 
"Makanya tadi kami juga undang dua orang perwakilan masing-masing SKPD. Karena memakai APAR, tidak bisa sembarangan. Salah-salah, api malah semakin membesar," tandasnya. (BB).