Penting Buat Pembangunan, Tapi Pengadaan Barang Minim Perhatian. Kenapa Ya?

  03 Agustus 2016 EKONOMI Badung

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Nusa Dua. Meski memiliki peranan penting dalam pembangunan di Indonesia, namun sektor pengadaan barang dan jasa pemerintah sangat minim dan belum terlalu banyak mendapat perhatian kalangan akademisi atau kampus.

 

Hal tersebut diutarakan Kepala LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah), Agus Prabowo saat International Public Procurement Conference (IPPC) IPPC ke-7 di Nusa Dua, Bali Rabu (3/8/2016). Konferensi kali ini mengusung tema "Trends In Public Procurement " yang membahas sejumlah isu yang sedang berkembang dari seluruh penjuru dunia.

 

Pada penyelenggaraan IPPC ke-7 ini akan membuka kesempatan bagi seluruh peserta untuk dapat bertukar informasi dalam merumuskan strategi dan kebijakan pengadaan secara tepat. Selain itu, kata Agus, para peserta nantinya diharapkan dapat menghasilkan gagasan dan sekaligus sistem manajemen pengadaan yang berkualitas dalam mendukung modernisasi dan reformasi pengadaan. 

 

"Konferensi khusus bagi para praktisi, akademisi, pengambil kebijakan dalam bidang pengadaan barang atau jasa pemerintah masih sangat sedikit," ungkapnya.

 

Untuk itulah, Agus melanjutkan bahwa melalui International Public Procurement Conference kedepan diharapkan bisa saling berbagi informasi, pengetahuan dan pengalaman. 

 

"Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi keberlanjutan reformasi pengadaan di Indonesia," harapnya.

 

Konferensi ini, sambung Agus, juga diharapkan dapat melahirkan pemikir-pemikir baru dalam dunia pengadaan barang/jasa pemerintah. Menurutnya, saat ini di Indonesia jumlah akademisi yang memiliki perhatian terhadap sektor pengadaan masih sangat sedikit. Hal ini juga terlihat dengan kurangnya disiplin keilmuan pengadaan di tingkat perguruan tinggi. 

 

"Kondisi ini harus cepat berubah agar sektor pengadaan banyak muncul sumber daya manusia berkualitas yang dapat melahirkan ide-ide baru yang segar dan inovatif," ungkapnya.

 

Untuk diketahui, IPPC pertama kali diselenggarakan di Florida, Amerika Serikat di tahaun 2004. Dan, selama lebih dari 10 tahun perhelatan IPPC, jumlah pesertanya terus meningkat. Tercatat lebih dari 150 peserta, dari kalangan akademisi, praktisi, maupun pemangku kebijakan dan sektor swasta dari berbagai negara turut hadir dalam acara ini. 

 

Konferensi dua tahunan yang memasuki putaran ketujuh ini digelar selama tiga hari di Nusa Dua, Bali mulai dari 3-5 Agustus 2016. Nantinya, sebanyak 95 hasil penelitian itu akan disampaikan dan didiskusikan lebih lanjut.(BB)