Pemkab Gianyar Kebut Perluasan Tanam 15.649 Ha

  29 Agustus 2016 PERISTIWA Gianyar

Baliberkarya/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Gianyar. Gerakan tanam padi sawah untuk percepatan pencapaian luas tanam periode April-September 2016 ditargetkan seluas 15.649 Ha. Sampai dengan tanggal 28 Agustus 2016, baru tercapai 11.539 Ha atau sekitar 73,73 persen.
 
 
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pertanian, Perhutanan, dan Perkebunan Kabupaten Gianyar Made Raka dalam gerakan tanam padi sawah di Subak Teges, Ubud, Senin (29/8/2016).
 
 
Made Raka mengatakan, untuk mencapai target 100 persen pada September nanti, perlu diadakan percepatan tanam dengan tanam serentak di seluruh kecamatan Kabupaten Gianyar. Namun, harus dikawal, dari mulai pengolahan tanah dan persemaian harus dipercepat.”Mudah – mudahan kendala saluran irigasi yang kena perbaikan cepat selesai,”harapnya.
 
 
“Sebelumnya, pada Oktober 2015- Maret 2016 pencapaian luas tanaman terealisasi seluas 13.857 Ha atau 113 persen dari yang ditargetkan seluas 12.196 Ha. Hasil tersebut sangat baik, dan patut dijadikan motivasi untuk menggenjot target baru kita saat ini,”terang dia.
 
 
Mantan Kepala Dinas Perikanan, dan Kelautan Kabupaten Gianyar itu juga menyampaikan, alat penunjang yang berada di Kodim saat ini mencakup 5 buah traktor, 5 buah alat tanam mesin, dan 10 buah pompa air. Kemudian dari juara Tambah Tanam tingkat Nasional, Kabupaten Gianyar menjadi satu – satunya Kabupaten di Bali yang mendapat hadiah traktor (21 buah), alat tanam (8 buah), pompa air (14 buah).”Alat tersebut dioperasionalkan oleh Bapak dari Kodim 1616 Gianyar berserta jajaran,”jelas Raka.
 
 
Sementara, Wakil Bupati Gianyar Made Mahayastra mengatakan, usaha meningkatkan pencapaian luas tanaman di lahan sawah, produktifitas pertanian dalam pengendalian inflasi dan mendukung swasembada pangan, khususnya beras menghadapi banyak tantangan. Yang paling menonjol yakni derasnya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian, belum meratanya sebaran tenaga kerja pertanian di tiap wilayah dan ketidakcakapan petani dalam menerapkan teknologi budidaya pertanian, begitupun masih adanya perbaikan jaringan irigasi dan pra sarana pertanian di beberapa persubakan, dan lainnya.
 
 
“Saya menyambut baik gerakan percepatan ini, sehingga keterpaduan antara petani sebagai pelaku utama, didukung penuh instansi terkait, beserta Kodim 1616 Gianyar dalam pencapaian target luas tanam dapat tercapai. Peran Balai Penyuluh Pertanian, Koramil, Babinsa pun sangat diperluakan dalam memotivasi kelompok tani atau subak di tingkat desa binaan masing – masing,”ucapnya.
 
 
Upaya lain, kata Wabup, tetap ditempuh melalui peningkatan mutu intensifikasi dan diversifikasi. Oleh karena itu, alih teknologi budidaya terhadap teknologi lokal spesifik, seperti sistem Tanam jajar Legowo, SRI, dan lainnya. yang sesuai dengan kondisi iklim dan lingkungan setempat merupakan alternative teknologi dewasa ini.”Dengan segala upaya tersebut, pengendalian inflasi dan swasembada pangan dapat terwujud,”pungkas Mahayastra.(BB)