Ketum HIPMI Bantah Kondisikan Pemilik Suara

Pemilihan Caketum HIPMI Bali Diduga Berbau Miring 'Aklamasi'

  13 Februari 2017 PERISTIWA Denpasar

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Denpasar. Musyawarah Daerah (Musda) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bali, Senin (13/2/2017) hari ini berlangsung di Hotel Grand Bali Beach Sanur, Denpasar, diprediksi akan berlangsung seru.

Pasalnya, saat agenda pemilihan Caketum (Calon Ketua Umum) BPD HIPMI Bali hanya ada dua kandidat yang akan bertarung memperebutkan 45 suara dari 9 BPC HIPMI Kabupaten/Kota se-Bali sebagai pemilik suara.

Sayangnya berembus kabar jika proses demokrasi pemilihan Caketum (Calon Ketua Umum) BPD HIPMI Bali tersebut diduga berbau tak sedap, karena belakangan tercoreng dengan isu yang kurang enak.

Bahkan, kabar miring itu sempat beredar di kalangan HIPMI, karena diduga baik Ketum bersama sejumlah pengurus BPD HIPMI lainnya malah mengkondisikan ataupun mengarahkan suara BPC kepada salah satu kandidat agar dinasti kepemimpinan HIPMI Bali bisa menang mudah.

Baca Juga : Gema Doa Seribu Genta, Gubernur Ajak Masyarakat Berdoa untuk Kedamaian dan Keselamatan

Oleh karena itulah, nasib dinasti Caketum yang digadang-gadang tersebut akan bertarung "head to head" antara Dr. Dharma Putra, SPA.k dengan A.A. Ngurah Aditya Pradnyana Sunu.

Bahkan kabarnya proses pemilihan diprediksi akan dikondisikan berlangsung aklamasi, sehingga tidak perlu voting lagi untuk memenangkan salah satu kandidat.

"Iya Gek Inda (Ketum HIPMI Bali) mengarahkan dukungan ke Dokter Dharma. Itukan untuk mempertankan dinasti Ketum HIPMI Bali. Dari sejak awal itu dikondisikan, semua tahu kok," ucap salah satu pengurus HIPMI yang enggan ditulis namanya.

Terkait hal itu, Ketum Umum BPD HIPMI Bali, IGAA Inda Trimafo Yudha justru membantah semua isu miring tersebut. Ia menegaskan posisinya sebagai Ketum HIPMI Bali sangat netral dan tidak ada arahan mengkondisikan pemenangan salah satu Ceketum.

"Saya selaku BPD menekankan secara teknis proses Musda setiap Caketum berkampanye saya malah lebih fokus mendampingi Ketua Panitia, termasuk BPP dan undangan lain yang datang. Jadi saya gak mau masuk ke pengarah yang akan menjalankan sidang dan menghasilkan pleno dan tatib termasuk proses pemilihan ketua umum nanti," tepisnya.

Namun, lanjut Trimafo, sebagai penanggungjawab Musda nanti tentu mengharapkan agar bisa berjalan dengan transparan, sehingga optimis HIPMI Bali tetap bisa solid. Ia menegaskan terkait mengarahkan atau mengkondisikan pemilihan Caketum bukan dilakukan oleh BPD, karena tidak memiliki hak suara.

"Itu khan setiap Caketum ada yang memiliki kecocokan dan kedekatan masing-masing. Masak sekarang ada pemilihan bermusuhan dengan BPD. Kita selaku Ketum, Sekum dan panitia tentu ingin agar Mussda berjalan dengan meminimalisir praktek money politik, itu yang kita jaga," tegassnya.

Menurutnya, hanya soal kedekatan saja agar BPD HIPMI Bali tetap solid sehingga BPP bisa meligitimasi Musda ini. "Tidak ada BPD mengarahkan. Saya dengan Dokter Dharma khan tidak bersaudara, termasuk dengan Adit. Tapi wajar saja ada kedekatan masing-masing dengan pemilik suara," dalihnya.

Baca Juga : Tolong Diperbaiki! Pasca Banjir Jalan Nasional yang Rusak Tambah Hancur dan Berbahaya

Trimafo juga membantah keras soal isu mengkondisikan Musda agar berlangsung aklamasi. Ia justru berharap Musda sesuai dengan dinamika apapun akan bisa terjadi.

"Belum ada isu aklamasi. Apalagi kedua kandidat kayak spion, jadi tidak ada yang mau mundur. Jadi saya tidak melihat ada deal-deal aklamasi," jelasnya.

Trimafo kembali menegaskan bahwa kepengurusan HIPMI sampai sekarang tetap solid, sehingga optimis Musda akan berjalan lancar, namun tetap membentengi diri terhadap hal-hal yang menghambat Musda.

"Kita akan jalankan Musda dengan transparan. Tidak ada mengarahkan seperti itu. Apakah karena Dokter Dharma jadi Pengurusan DPD, sedangkan Adit dari BPC, saya kira itu tidak. Kita berharap Musda ini dari HIPMI untuk HIPMI," tegasnya lagi.

Disisi lain, Ketua Panitia Musda XIV HIPMI Bali, Adi Tanaya mengakui semua persiapan Musda sudah siap seratus persen. Agenda Musda diawali pembukaan, kemudian dibagi sidang pemilihan dan sidang-sidang komisi sampai pemilihan Ketua Umum HIPMI yang baru.

"All out-lah kita untuk hari ini. Tidak akan terjadi deadllock. Saya kira tidak, kecuali ada dari luar yang turut campur. Tapi kita berusaha secara teknis melakukan pembatasan ruang sidang dan disterilisasi orang masuk. Tidak bisa orang sembarangan bisa masuk, karena kita mengagenda pemilihan Caktum secara transparan," terangnya.

Soal ketidaknetralan BPD HIPMI Bali juga dibantah oleh Waketum bidang VIII HIPMI Bali sekaligus Pembina HIPMI Kota Denpasar, Putu Yuliartha Lengkong yang menyikapi rumor yang terjadi seperti itu sangat lumrah.

"Itu yang terjadi sebagai riak demokrasi, tapi kita tidak ada mengarahkan. Jika ada yang mengkondisikan di DPC itu khan dapurnya mereka, jadi wajar saja. Tapi kita inginkan Musda berjalan damai, karena apapun hasilnya itu adalah HIPMI. Jadi kita netral dan tidak ada istilah membela si A atau si B," urainya.

Untuk diketahui, dua kandidat Caketum (Calon Ketua Umum) menyatakan siap bertarung merebut kursi Ketua Umum HIPMI Bali periode berikutnya saat Musda XIV BPD HIPMI Bali, yakni untuk nomor urut 1 ditetapkan sebagai pendaftar pertama sebagai calon Ketua Umum HIPMI Bali Dr. Dharma Putra, SPA.k dengan lawan penantangnya di nomor urut 2, A.A. Ngurah Aditya Pradnyana Sunu yang juga Mantan Ketua Umum BPC HIPMI Tabanan.

Baca Juga : Golkar Gelar Safari Peduli Bencana: Sumbang Sembako, Pengobatan Gratis, dan Bersih-bersih

Selaku Caketum, Dr. Dharma Putra memaparkan alasannya ingin maju saat Musda nanti, karena sudah merasakan manfaatnya di HIPMI terutama dari sisi usaha yang dari awal membuka prakter hanya 4 sampai 5 cabang terus berkembang.

"Saya bisa memperkenalkan branding usaha saya semakin berkembang. Jadi HIPMI bukan hanya menawarkan koneksi tapi juga persaudaraan termasuk curhat usaha bisa diselesaikan di HIPMI. Jadi karena banyak mendapat mamfaat sehingga ingin mendharmakan diri lewat maju menjadi Caketum untuk membagi mamfaat ini untuk mewadahi dan memajukan organisasi," tandas Dokter Kulit itu.

Sementara Caketum Kedua, Gung Radit sapaan akrab A.A. Ngurah Aditya Pradnyana Sunu mengaku terus berkampanye untuk bisa melanjutkan estafet kepemimpinan HIPMI Bali, karena dari proses belajar menjadi Ketum HIPMI Tabanan sudah berhasil membentuk organisasi apalagi nantinya bisa memimpin HIMPI Bali ini.

"Pengalaman bisnis ini yang ingin saya wujudkan untuk berbagi pengamalan dengan juga memasukan pasar ke HIPMI," tegas Caketum termuda yang baru saja menginjak usia 26 tahun itu.

Selain itu, untuk meyakinkan 45 suara yang diperebutkan saat Musda nanti, juga menawarkan konsep baru HIPMI yang harus mulai berani berubah tidak saja berpikir network dalam HIPMI tapi harus dikembangkan secara internasional.

"Maka dari itu, saya ingin menggunakan pengalaman dan cita-cita tersebut dengan mencalonkan diri menjadi Caketum HIPMI Bali sekaligus menbranding dan mengawal anggota HIPMI menjadi pengusaha muda yang lebih sukses," tandasnya.(BB).