Tak Konsisten "Telan Ludah Sendiri"

"Nyaplir" Bilang Apresiasi Artis Lokal Tapi 'Datangkan Jamrud' di Konser Denpasar Sa

  21 Juni 2018 POLITIK Denpasar

ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, I Wayan Koster dan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) ternyata 'tidak konsisten' bahkan terkesan "nyaplir" dalam banyak hal baik antara perkataan dan perbuatannya. 
 
 
Salah satunya, pihak Koster-Ace mengklaim rangkaian Konser Parade Budaya Salam Satu Jalur sebagai wadah mengapresiasi artis dan seniman lokal. Namun faktanya dalam Konser Parade Budaya Denpasar Satu Jalur yang digelar di Lapangan Lumintang, Rabu (20/6/2018), pihak Koster-Ace tapi tak sesuai dengan mendatangkan band luar Bali yakni Jamrud. 
 
"Mendatangkan Jamrud yang dari luar Bali tentu kurang tepat jika paslon Koster-Ace mengatakan akan komitmen memprioritaskan artis dan seniman lokal tapi faktanya mau bayar mahal untuk mendatangkan artis luar Bali. Ini namanya menjilat dan menelan ludah sendiri," kata Ketua DPW Partai NasDem Bali Ida Bagus Oka Gunastawa di Denpasar, Kamis (21/6/2018).
 
Politisi yang akrab disapa Gus Oka itu menambahkan, sebagai seorang pemimpin Bali tentunya harus memegang teguh falsafah Tri Kaya Parisudha yang intinya ada keselarasan atau kesesuaian antara apa yang dipikirkan, dikatakan dan yang dilakukan. Kalau ucapan komitmen dan janji tidak sesuai dengan perbuatannya maka itu namanya sudah membohongi dan membodohi rakyat.
 
"Contoh bilang mau apresiasi artis dan musisi lokal lewat konser tapi malah datangkan artis luar. Apakah itu sesuai? Itu sudah bohong," tegasnya.
 
Gus Oka juga menilai langkah Koster-Ace mendatangkan Jamrud sebagai bentuk penghianatan terhadap komitmennya sendiri dan juga sangat melukai hati seniman dan musis lokal Bali. Terkesan pula Koster-Ace lebih menghargai artis luar Bali ketimbang seniman dan musisi lokal.
 
 
Lalu ia membandingkan Konser Denpasar Satu Jalur ini dengan konser pamungkas Festival Bali Salam 2 Jari yang digelar lebih dahulu di Lapangan Lumintang, Denpasar, Minggu (17/6/2018). 
 
Konser yang digagas Komunitas Seni Taksu Bali untuk Rai Mantra ini dan merupakan rangkaian Konser Bali Salam 2 Jari di sejumlah daerah di Bali memang betul-betul menjadi wadah dan panggung seniman dan musisi kelahiran Bali. Tidak "mengimpor" artis dari luar Bali sebagaimana dilakukan pihak Koster-Ace.
 
"Kalau Pak Rai Mantra itu jujur dan konsisten antara pikiran, ucapan dan perbuatannya. Konser Bali Salam 2 Jari betul-betul jadi panggung seniman dan musisi lokal," tegas Gus Oka.
 
Sebelumnya, Ketua Tim Pemenangan  Koster-Ace yang juga Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta mengatakan Konser Parade Budaya Satu Jalur merupakan wadah serta apresiasi untuk artis dan seniman lokal. 
 
"Seniman dan musisi lokal harus diwadahi dan difasilitasi. Kami di Badung telah membangkitkan kembali Listibiya yang merupakan arahan Bapak Wayan Koster dan terbukti gairah seiman di Badung kembali bangkit," kata Giri Prasta sebagaimana diberitakan disejumlah media.
 
Seperti diberitakan, dalam konser Denpasar Satu Jalur Musik Fiesta yang digelar pihak Koster-Ace di Lapangan Lumintang, Denpasar, Rabu (20/6/2018) group band Jamrud tampil menghibur ribuan penonton. 
 
 
Vokalis Jamrud Krisyanto juga mengajak seluruh masyarakat Bali mencoblos pasangan nomor satu Koster-Ace pada Pilgub Bali 27 Juni nanti. Secara khusus pula group band musik cadas ini mengubah salah satu lirik lagunya, Selamat Ulang Tahun untuk pasangan Koster-Ace. (BB).