Munarman Sebut Polda Bali Tak Berwenang Periksa Laporannya

  18 Januari 2017 PERISTIWA Nasional

Baliberkarya/tribunnews

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Nasional. Juru bicara FPI Munarman yang dilaporkan sejumlah elemen masyarakat Bali ke Polda Bali, akhirnya buka suara.

Munarman menyebut, Polda Bali tidak berwenang memeriksa laporan itu karena tempat kejadian perkara bukan di Bali.

BACA JUGA : Jaga Keamanan, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Pecalang Ikuti Sosialisasi Radikalisme & Intoleransi

"Dasar laporan saya di Polda Bali, belajar locus delicti (tempat kejadian perkara) tidak berwenang Polda Bali memeriksa laporan yang kejadian bukan di tempat kejadian dia. Ini apa? Menurut saya ini lucu, ini bukti politik adu domba," ujar Munarman saat audiensi dengan Komisi III di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (17/1/2017).

Selain Munarman, imam besar FPI Habib Rizieq Syihab juga angkat bicara soal pelaporan ke Polda Bali tersebut.

BACA JUGA : Nama Tercatat Sebagai Tim Pemenangan PASS, Ketua DPC Nasdem Protes

"Munarman dibidik kira‑kira apa yang bisa, beberapa bulan lalu wawancara dengan Kompas seputar kejadian di Serang di Bulan Ramadan ada warung dipaksa tutup masyarakat karena ada aturan, media‑media membicarakan," kata Rizieq.

Munarman, kata Rizieq, mempertanyakan alasan penutupan warung di Serang menjadi besar.

Padahal, aturan warung tidak boleh buka di siang hari saat Bulan Ramadan merupakan aturan pemerintah setempat.

Rizieq mengatakan, Munarman mencontohkan Bali dimana terdapat aturan rumah makan tidak boleh buka sembarangan dan bandara ditutup saat Hari Raya Nyepi.

BACA JUGA : Tolak Angkutan Online, Aliansi Transport Lokal Kembali Bergejolak Akan Turunkan Massa "Super Kabeh"

"Karena keputusan Pemerintah Bali kita hormati, umat Islam enggak protes, nah wawancara Munarman dikorek‑korek kemudian beberapa orang Bali didorong polisi buat laporan," kata Rizieq.

"Munarman bilang kan ada aturan di Bali setiap Nyepi enggak ada rumah makan yang buka kalau buka didatangi pecalang, polisi mendorong pecalang, menyebut itu penghinaan terhadap pecalang, nah pecalang melapor. Ini rekayasa luar biasa," kata Rizieq.(BB/tribunnews).