Motor Listrik 'GESITS' Buatan Mahasiswa Sukses Touring Jawa-Bali

  12 November 2016 PERISTIWA Denpasar

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Denpasar. ‎Motor listrik yang diberinama GESITS buatan mahasiswa Institut Teknologi Surabaya (ITS) sukses menjalankan ujicoba dengan melakukan touring sejauh 1.500 kilometer menempuh perjalanan dari Jakarta hingga finish di Bali. 
 
Setelah menjalani ujicoba dan tiba di Pulau Dewata, pengendara GESITS sebanyak tiga orang diterima langsung oleh Menristekdikti, M Nasir, Gubernur Bali dan jajaran elemen lainnya. 
 
"7 November lalu kita start dari BPPT di Jakarta dan kemarin pukul 17.00 WITA masuk ke Bali," ucap Yoga Uta Nugraha‎, mahasiswa ITS yang menunggangi motor tersebut, Sabtu (12/11/2016.
 
 
Yoga mengaku sejak ia berangkat dari Jakarta pada 7 November lalu, tak ada hambatan apapun yang dialaminya selama perjalanan. Menurutnya, kecepatan maksimal yang bisa ditempuh motor berbahan bakar listrik ini yakni 100 kilometer perjam. 
 
"Kita jaga kecepatannya antara 60-70 kilometer perjam. Hari pertama di Cirebon saya sempat over heading. Tapi bisa diatasi," ungkapnya.
 
‎Selama touring, Yoga menuturkan cuaca dalam perjalanan tak menentu. Dimana memasuki Tuban hingga Surabaya hujan deras dan begitu juga ketika rombongan sampai di daerah Pasuruan hingga Pasir Putih juga dilanda hujan. 
 
Namun, Mahasiswa semester VIII Teknik Elektro ITS itu menuturkan motor yang seluruh onderdilnya asli dalam negeri itu tak mengalami kendala apapun. 
 
"Tidak ada kendala meski menempuh perjalanan dari Jakarta ke Bali. Ganti batre kira-kira 10-15 kali. Batrenya litium ion dengan kapasitas 6 KWH. Mengisi batrenya sampai full dibutuhkan waktu 2,5-4 jam untuk jarak tempuh 70 kilometer," tuturnya.
 
 
Sementara, Tim Peneliti Motor GESITS, Alief Wikarta menerangkan, motor yang akan diproduksi massal itu memiliki dua tipe. "Tipe motor GESITS ini ada dua yaitu dengan kapasitas mesin 3 KWH dan 6 KWH," terangnya.
 
‎Alief mengakui timnya sempat khawatir dalam perjalanan dengan jarak tempuh jauh akan mengalami panas berlebih. Namun, dengan sistem pendinginan yang telah diatur hal itu tak menjadi permasalahan. Usai ujicoba ini, lanjut Alief, performa GESITS sudah baik dan bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat. 
 
"Yang mesti disiapkan saat ini jika ingin diproduksi massal adalah hal-hal krusial semisal cara merakit agar komponen-komponen bisa terpasang sehingga efisien merupakan elemen penting yang patut dipikirkan. Termasuk menyiapkan engenering-nya untuk produksi massal itu," jelas Alief.
 
Lebih lanjut Alief mengakui sebagai sebuah model GESITS baru hanya dirakit sebanyak 10 unit saja. Ia juga mengakui semua onderdil asli dalam negeri, kecuali batre yang masih impor dari Jepang dan itupun hanya cell batrenya saja. 
 
"Kita yang merakit sendiri, sekian seri, sekian paralel untuk mencapai sekian volt, kemudian kita kemas dalam kemasan seperti apa agar dia tahan terhadap goncangan, beban impact, itu kita yang rancang," pungkasnya. (BB).