Masih Ada 770 Warga Klungkung Buta Huruf. Ini Penanggulangannya!

  02 Agustus 2016 PERISTIWA Klungkung

Baliberkarya/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Klungkung. Guna menuju Klungkung  bebas buta aksara, Disdikpora Klungkung di bawah Pemkab Klungkung menggelar Pembelajaran Keaksaraan Fungsional 2016, Menuju Klungkung Bebas Buta Aksara sebagai Implementasi Gema Santi Klungkung Mengajar.
 
Kegiatan itu digelar di Banjar Pegending, Kelurahan Semarapura Kauh, Senin (1/8/2016), menghadirkan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta yang sekaligus membuka kegiatan, didampingi Ny Ayu Suwirta.
 
Juga hadir Kadisdikpora Klungkung I Nyoman Mudarta, Camat Klungkung Komang Gde Wisnuadi, Kepala Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) I Wayan Sudiadnyana.
 
Sudiadnyana yang juga selaku ketua panitia pembelajaran, pada tahun 2016 jumlah penduduk yang buta huruf di Kabupaten Klungkung adalah sebanyak 770 orang yang datanya berasal dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga.
 
Tetapi yang mampu digarap pada tahun 2016 ini sebanyak 470 orang, yang dibagi di beberapa kecamatan, yakni 200 orang kecamatan KLungkung, 200 orang di Kecamatan Nusa Penida dan 70 orang di Kecamatan Banjarangkan.
 
Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah penduduk buta aksara usia 15 sampai 45 tahun. Sedangkan untuk tenaga pendidik atau disebut tutor berjumlah 27 orang yang akan mengajar selama 3 sampai 6 bulan kedepan, dengan mengambil hari jumat, sabtu dan minggu.
 
Bupati Suwirta sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Melalui pembelajaran keaksaraan fungsional, Bupati Berharap Gema Santi Klungkung Mengajar bisa diimplementasikan untuk mengentaskan buta aksara di Kabupaten Klungkung.
 
Tutor atau pendidik juga diharapkan bisa mengajar masyarakat dengan ramah senyum, agar masyarakat tidak cepat bosan dan nyaman mengikuti setiap pelajaran yang diberikan.
 
Setelah kegiatan pembelajaran keaksaraan fungsional berakhir, diharapkan kepada SKPD terkait untuk memantau hasil dari kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan selama 6 bulan tersebut.
 
“Saya minta SKPD terkait tolong pantau masyarakat yang sudah mendapatkan pembelajaraan keaksaraan fungsional dan laporkan hasilnya”, ujar Suwirta.
 
Bagi masyarakat yang mengikuti pembelajaran, Bupati Suwirta sudah menyiapkan hadiah yang nantinya akan diberikan bagi yang berprestasi  dalam kegiatan Pembelajaran Keaksaraan fungsional tersebut.
 
Kegiatan Pembelajaran Keaksaraan fungsional dibuka dan ditandai dengan Bupati Suwirta menjadi Tutor/pendidik yang mengajarkan  membaca, menulis dan berhitung kepada masyarakat. Dan ditutup dengan bondres dari Banjar Pegending yang sangat mengocok perut. (BB)