Longsor Hampir Menimbun Rumah Warga di Gelar

  10 Oktober 2022 PERISTIWA Jembrana

Ket poto : tanah longsor menutupi akses jalan Wisata Sungai Gelar dan hampir menimbun rumah warga

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Bencana longsor menuju Wisata Sungai Gelar Banjar Palunganbatu, Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana hampir menimbun rumah warga. Kejadian tersebut terjadi saat hujan deras yang menimpa Banjar Palunganbatu pada hari Minggu (9/10/2022) sekira pukul 15.00 wita. Mengakibatkan rumah milik IB Ketut Kaper di sebelah barat lokasi hampir terkena material longsor hanya berjarak 1 meter.

Kejadian tanah longsor tersebut sekira pukul 16.30 wita yang merupakan kebun milik korban yang ada disebelah timur rumahnya. Material longsor menutupi akses jalan utama menuju wisata Sungai Gelar dan hanya menyisakan jalan yang bisa dilalui sepeda motor. Selain itu disepanjang lokasi tersebut terdapat 4 titik longsor, akan tetapi tidak separah yang terjadi seperti di lokasi kejadian.

Penuturan pemilik rumah bernama Ni Komang Seni Istri dari IB Ketut Kaper yang sampai saat ini sedang shock dan sedang berobat mengatakan, dirinya pada saat itu hujan deras sedang mengobrol dengan para tetangga dirumahnya. "Saat itu saya sedang mengobrol dengan tetangga dan saudara yang berteduh dirumah. Dikarenakan suara hujan cukup keras, saya tidak tahu tiba-tiba tebing di timur rumah longsong dan hampir masuk ke rumah. Saat itu suami saya terkejut sampai hari ini diajak ke dokter oleh saudara," terangnya.

Sementara Perebekel Desa Batuagung I Nyoman Sudarma yang ikut memantau lokasi longsong mengatakan, pihaknya sudah menginformasikan kepada camat pada saat longsor terjadi agar diberi bantuan alat berat untuk mengevakuasi tanah longsor. "Saya sudah menginformasikan kejadian ini kemarin kepada pak camat untuk meminta bantuan alat berat untuk memindahkan material longsor yang begitu banyak," ucapnya. Senin (10/10/2022).

Lebih penting lagi ia mengatakan, jika diberi bantuan alat berat, dikarenakan kondisi tanah disini radius 500 meter dari lokasi ke selatan dan 300 meter ke utara tebing tersebut rawan longsor, menurutnya, tanah tersebut dasarnya adalah paras diatasnya merupakan tanah sari sewaktu-waktu jika terjadi hujan lebat akan terjadi longsor lagi.

"Tanah disini rawan longsor, dikarenakan diatasnya tanah sari dan dasarnya merupakan batu paras, jika terjadi hujan lebat sewaktu-waktu akan longsor lagi. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang merugikan warga disebelah barat lokasi, rencananya kami akan tata tebing tersebut dibuatkan terasering agar tidak terjadi lagi longsor yang membahayakan rumah warga. Ya rencana tersebut bisa terwujud jika kami mendapat bantuan alat berat dari pemerintah,"  harapannya.

Lebih jauh Sudarma mengatakan, terkait dengan rencana menata tebing sepanjang jalur rawan longsor, pihaknya sudah meminta ijin kepada pemilik tanah untuk dibuatkan terasering. "Kami sudah meminta ijin kepada pemilik tanah untuk ditata, mengingat jalur tersebut merupakan jalur menuju wisata Sungai Gelar dan banyak penduduk disekitar  lokasi setelah ditata supaya tidak ada lagi bencana yang setiap saat membahayakan warga dan yang berkunjung ke Wisata Sungai Gelar tidak terganggu," ujarnya. (BB)