Kembang Hartawan Minta Petani Kakao Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas

  07 Desember 2017 OPINI Jembrana

baliberkarya/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Petani kakao di Jembrana diminta agar menjaga kualitas dan meningkatkan kuantitas kakao serta bisa menjadi wisata agro. 
 
Hal tersebut tercetus saat Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan memberikan sambutannya dalam acara Workshop Theory of Change(ToC) Kamis, (7/12) pagi.
 
Kegiatan tersebut dalam rangka pelaksanaan kegiatan implementasi program UTZ/Kakao Lestari di Kabupaten Jembrana dilaksanakan di Hotel Jimbarwana.  
 
Hadir pada kesempatan tersebut anggota DPRD Ketut Suastika dan Putu Suegardana Cita, Direktur Yayasan Kalimajari Agung Widi, Ketua Koperasi Kerta Samaya Samaniya Wiadnyana dan sejumlah petani kakao se-Jembrana.
 
Direktur Yayasan Kalimajari Agung Widi mengatakan harapannya makin banyak subak abian di Jembrana yang mengikuti program kakao lestari. 
 
Menurut Agung Widi selama berlangsung di Jembrana baru 38 subak abian yang ikut program tersebut dari 138 subak abian di Jembrana. 
 
Menurut Widi dengan program ini tidak hanya volume yang di tonjolkan namun kualitas kakaonya juga menjadi perhatian serius.
 
Lanjut Widi, kakao Jembrana memang berbeda dan berkualitas, terbukti dengan diraihnya sejumlah penghargaan seperti sertifikat UTZ, Organic EU dari USDA dan yang mengagumkan beberapa waktu lalu penghargaan pada event Cocoa Excelence 2017 di Perancis beberapa waktu lalu. 
 
Widi berharap orang-orang semakin bangga dengan keberadaan kakao Jembrana dan para petani tidak hanya memproduksi biji namun juga produk turunannya. 
 
Sementara itu Wabup Kembang mengatakan prestasi nasional dan Internasional yang diraih kakao Jembrana ini merupakan perjalanan yang sangat panjang dari tahun 2011 yang merupakan kolaborasi dari Pemkab Jembrana, Yayasan Kalimajari dan Koperasi Kerta Samaya Samaniya. 
 
 
 
Kembang mengatakan salah satu sample petani coklat Made Sugandi berhasil meraih menyisihkan 166 sample dari 44 negara di Event Cocoa Excelence beberapa waktu lalu di Perancis.
 
“Saya berharap kualitas tetap dijaga dan kuantitasnya di tingkatkan. Saya berharap semua subak abian bisa ikut program ini,” ujar Kembang. 
 
Di tahun ini petani coklat Jembrana berhasil mengirim 55 ton biji fermentasi dan di tahun Kembang berharap bisa lebih dari tahun sebelumnya. 
 
Selain itu buyer (pembeli) Internasional yang selama ini dari Perancis dan Jepang, bisa diikuti Negara lainnya.Tentunya dengan catatan, kualitas dijaga bahkan ditingkatkan. 
 
Selain itu Kembang Hartawan menyarankan agar para petani mulai mengkemas kebun kakaonya sehingga menjadi wisata Agro. Hal tersebut berdasarkan pengalamannya berkunjung ke negara lain yang selalu melihat pengolahan kakao yang berasal dari biji hingga produk turunannya.(BB)