Kembali Akibat Cuaca Buruk, Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang Sempat Tutup 2 Jam !

  09 Desember 2017 PERISTIWA Jembrana

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Cuaca buruk, Sabtu (9/12/2017) sore kembali menerjang perairan Selat Bali. Akibatnya otoritas pelabuhan menutup lalu lintas pelabuhan karena sangat membahayakan bagi pelayaran.
 
Sebelum penyeberangan ditutup, cuaca di selat Bali masih aman. Bahkan sampai Sabtu siang cuaca masih bagus dan pelayaran berjalan sangat lancar. 
 
Namun menjelang sore hari, angin kencang bertiup kearah barat, sehingga arus laut sangat deras dan menimbukan ombak besar di Pelabuhan Ketapang. 
 
 
Besarnya ombak dan arus kuat membuat kapal-kapal yang sandar untuk bongkar buat bergoyang keras sehingga membahayakan para pengguna jasa. 
 
Kondisi tersebut memaksa Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) atau Syahbandar Ketapang  berkoordinasi dengan UPP Gilimanuk untuk menutup sementara penyebrangan. 
 
Ratusan kendaraan baik sepeda motor, mobil pribadi bus dan truk terpaksa diam menunggu penyebrangan dibuka kembali. 
 
 
Kepala T.U UPP Klas III Gilimanuk, Ni Komang Yuliani, ketika dikonfirmasi mengatakan, penutupan sementara penyebrangan dilakukan karena cuaca buruk yakni angin kencang dan arus kuat. Penyeberangan di selat Bali ditutup mulai pukul 14.50 Wita. Penutupan penyeberangan menimbulkan penumpukan kendaraan di parker pelabuhan. 
 
“Angin kencang dan arus kuat itu bisa menyeret dan membuat kapal hanyut,” terangnya, Sabtu (9/12/2017). 
 
Selain itu lanjutnya, di pelabuhan Ketapang kapal-kapal sulit untuk sandar dan bongkar muat. Jika dipaksakan sangat beresiko terhadap kapal dan berpotensi menimbulkan kerusakan pada kapal terutama kebocoran pada lambung akibat berbenturan dengan dermaga. 
 
Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry Unit Pelabuhan Gilimanuk, Heru Wahono menambahkan penutupan itu dilakukan karena Syahbandar Ketapang melihat angin kencang dan arus kuat membahayakan kapal-kapal yang akan sandar untuk bongkar muat. 
 
 
“Karena di Ketapang tutup maka kita di Gilimanuk mengikuti,” ungkapnya. 
 
Dengan penutupan sementara itu maka  27 kapal yang terdiri dari 12 di dermaga LCM dan 15 kapal di dermaga MB dan pontoon, tidak melakaukan pelayaran. Juga terjadi penumpukan kendaraan tetapi tidak sampai keluar pelabuhan. 
 
Setelah sekitar dua jam penyebrangan turup, cuaca mulai membaik dan pukul 17.05 wita penyeberangan dibuka. Semua kapal kemudian melanjutkan pelayaran dan bongkar muat kapal bisa dilanjutkan.(BB)