Jadi Ikon Wisata di Jakarta, DPRD Bali Dukung Perbaikan Anjungan Bali TMII

  16 Mei 2017 HIBURAN Nasional

Baliberkarya.com/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Nasional.  DPRD Bali memberi dukungan atas usulan perbaikan sara-prasarana Anjungan Bali di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, karena anjungan tersebut sudah menjadi ikon wisata masyarakat Nusantara dan mancanegara ketika datang ke Jakarta.  
 
Hal itu disampaikan Ketua Komisi II DPRD Bali I Ketut Suwandhi dan sejumlah anggota Dewan yang melakukan kunjungan kerja ke Jakarta, Selasa (16/5/2017).
 
Komisi II DPRD Bali melakukan kunjungan serta mengecek sarana- prasarana di Anjungan Bali Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sebagai salah satu wahana promosi pariwisata Bali di Jakarta. Rombongan diterima Kepala Badan Penghubung Provinsi Bali di Jakarta, I Gusti Ngurah Wibawa, S.Sos., M.Si  dan Kepala Sub Bidang Promosi dan Informasi Dra. Maria Thresia Rika.
 
Setelah melakukan kunjungan serta berkeliling anjungan Bali di TMII didapatkan bahwa banyak sarana serta prasarana yang rusak. Selain karena usia, juga akibat bencana puting beliung . Sarana-prasarana yang rusak antara lain barong, rangda, gamelan serta atap-atap dari bangunan.. Selain itu jalan setapak yang licin setiap kali hujan dan toilet tidak representative, apalagi kalau ada paket khusus mengundang para duta besar.
Jumlah SDM yang dimiliki hanya 8 orang, terdiri dari 5 PNS dan 3 orang non-PNS.
 
 
Namun di balik itu semua, anjungan Bali merupakan ikon nomor satu TMII yang dicari pengunjung. Rata-rata 15.000 per bulan pengunjung datang ke Anjungan Bali. Selain dari 34 provinsi mereka juga berasal dari mancanegara. Atas kondisi itu, di pihak anjungan mengharapkan dukungan serta masukan dari pimpinan DPRD serta anggota komisi II terkait perbaikan serta pemeliharaan dari anjungan Bali ini.
 
Menurut Wibawa, pihak eksekutif juga sudah membuat nota dinas terkait besaran anggaran terkait perbaikan serta pemeliharaan Anjungan Bali yang menghabiskan dana sebesar Rp 225 juta untuk perubahan fisik.
 
Sedangkan pengadaan serta perbaikan barong dan gamelan butuh anggaran Rp 350 juta.
 
Menanggapi curhat pigak Anjungan Bali TMII, Ketua Komisi II DPRD Bali, Ketut Suwandhi minta segera dibuat nota dinas dan diajukan apa saja yg rusak, serta biaya pemeliharaan yang diperlukan agar bisa dianggarkan dalam APBD Perubahan .
 
“Lebih cepat lebih baik,” kata Suwandhi seraya menyatakan  usulan yang diterima akan dijadikan sebagai bahan dalam rapat kerja Dewan.
 
Suwandhi juga menyarankan, toilet dibuat khusus untuk tamu VIP dan dan toilet umum. Terkait tempat parkir dan jalan setapak yang licin saat hujan, pihaknya langsung menyerahkan segera kepada pihak PU agar segera dapat dikerjakan bila anggarannya sudah ada. Diingatkan pula, agar pemandu wisata setempat tidak melakukan pungli terhadap wisatawan yang berkunjung ke Anjungan Bali.
 
Anggota Komisi II Tjok Gede Asmara Putra Sukawati mendukung perlunya pemerliharaan dan perawatan optimal  Anjungan Bali TMII. “B arong dan rangda harus yang berkualitas juga karena akan digunakan pada saat mengundang Dubes,” ujarnya. 
 
Sementara itu, anggota Dewan Nengah Wijana mengharapkan bangunan di anjungan tetap bertahan dengan konsep Kosala Kosali.. Sedangkan anggota Komisi II  AA.Ngurah Adhi Ardhana menyoroti pentingnya obyek pariwisata didukung hospitality, sarana-prasarana penunjang serta informasi jelas berkaitan dengan tempat tersebut.
 
“Dari tadi saya perhatikan, pengunjung banyak gak ditemani guide. Kalau bisa guide-nya pake kamen,(pakaian Bali),” tandasnya sembarai menyampaikan dukungan atas pemeliharaan anjungan dengan anggaran yang memadai. 
 
Di sisi lain, anggota Dewan I Gede Kusumaputra minta, segala perbaikan, perawatan atau penggantian bangunan fisik hendaknya yang terbaik. “Kalau sudah ada sesuatu yang cantik perlu diadakan perawatan yang terbaik juga. Begitu juga toilet  harus dibersihkan, apalagi bila digunakan setiap hari,” tegasnya. (BB)