Harap Waspada! Di Jembrana Banyak Anjing Rabies

  31 Agustus 2018 OPINI Jembrana

ilustrasi nett

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Fakta mengejutkan terungkap. Di Jembrana sejak awal tahun hingga akhir Agustus tahun ini ditemukan 10 ekor anjing positif rabies.
 
 
Sementara tahun 2017 lalu total kasus sebanyak 14 ekor. Kendati tidak ada yang sampai mengakibatkan kematian, namun masyarakat tetap diminta untuk waspada. Kasus penyakit yang mayoritas disebabkan oleh gigitan anjing itu tetap dinilai serius dan membahayakan.
 
Pemkab Jembrana melalui Dinas Kesehatan (Diskes) mengimbau masyarakat tetap waspada serta pro-aktif melaporkan berbagai potensi penularan rabies. Hal itu ditegaskan Kepala Diskes Jembrana, dr I Putu Suasta, Jumat (31/8) sore tadi.
 
Menurutnya, jangan pernah menyepelekan rabies, karena resikonya sangat fatal yakni kematian. Dari pemantauan ke lapangan, ada anggapan di masyarakat rabies itu sudah tidak ada lagi. Terlebih lagi pemerintah gencar melakukan vaksinasi hewan ke lapangan.
 
 
"Berkaca dari pengalaman tim reaksi cepat Rabies di lapangan, justru informasi gigitan itu diterima dari penuturan orang lain, bukan dari keluarga korban," terangnya, Jumat (31/8/2018). 
 
Dari penelusuran di lapangan, pernah temukan kasus orang tua justru membiarkan gigitan anjing kepada anaknya, tanpa penanganan lebih lanjut. Mungkin dikira gigitan anjing biasa.
 
"Setelah ditelusuri, untunglah petugas yang turun tidak terlambat dan korban masih bisa ditangani. Dan faktanya memang benar karena gigitan anjing rabies," ujarnya.
 
Masyarakat juga harus mengetahui sampai Agustus tahun ini, masih ditemukan anjing positif rabies hingga 10 ekor. Bila ini disepelekan, bukan tidak mungkin adanya kenaikan angka positif rabies.
 
Suasta menegaskan bahwa ancaman rabies tidak pernah hilang. Sekecil apapun gigitan agar segera diambil tindakan dan laporkan. Penanganan awal dengan cuci luka menggunakan sabun dan air mengalir. Lalu bawa ke penanganan rabies center yang ada di puskesmas serta RSU.
 
Selama beberapa tahun sejak rabies masuk, data angka kasus kematian manusia disebabkan rabies di Jembrana sudah ada  3 orang. Angka itu memang masih tergolong paling kecil di Bali yang saat ini mencapai total 173 orang. Namun demikian Suasta tetap meminta masyarakat untuk waspada dan proaktif melaporkan setiap ada kejadian gigitan anjing.
 
Sementar itu data berdasarkan cakupan wilayah dan jumlah anjing rabies di Jembrana selama tiga tahun terakhir ini mengalami penurunan. Tahun 2016 lalu, ada 16 desa dengan jumlah 28 anjing positif rabis. Korban orang yang digigit sebanyak 60 orang. Tahun 2017, menurun menjadi 9 desa, dengan 14 ekor anjing positif rabies dan 46 orang tergigit. Di tahun 2018 hingga Agustus ini, jumlah desa tetap 9 desa, dengan 10 ekor anjing dan 21 orang yang tergigit.(BB)