Hanya di Bali ! Anak-anak TK Swadharma Antusias Arak 'Ogoh-ogoh' Jelang Nyepi 2019

  01 Maret 2019 HIBURAN Denpasar

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Puluhan anak-anak sekolah TK Swadharma, Peguyangan, Denpasar Utara antusias mengangkat ogoh-ogoh yang merupakan satu karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian 'Bhuta Kala'. Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan.
 
 
Kepala Sekolah TK Swadharma Anak Agung Tirtawati mengungkapkan, kegiatan pengarakan ogoh-ogoh ini merupakan wujud spontanitas yang dilakukan oleh sekolahnya seminggu menjelang perayaan Nyepi 2019 yang jatuh pada tanggal 7-8 Maret mendatang.
 
 
"Kita rutin kok tiap tahun adakan pawai arak ogoh-ogoh tapi yang sekarang ini kita spontanitas ada uang lebih sedikit kita buat acara seperti ini selain untuk memperkenalkan budaya Bali yaitu ogoh-ogoh kita buat agar anak-anak senang tentunya," ujar Kepala Sekolah yang baru menjabat selama dua tahun ini, disela giat Jumat (1/3).
 
Minimal anak-anak tahu dari dini, bahwa makna ogoh-ogoh dengan wujud raksasa merupakan simbol dari roh jahat, "dengan wajah menyeramkan itu simbol yang tidak baik," terangnya kepada Baliberkarya.com.
 
 
 
"Makanya ogoh-ogoh itu saat diarak digoyang-goyang agar yang tidak baik menjadi bersih," imbuh perempuan berwajah ayu ini.
 
Selain itu, pihaknya juga melatih fisik anak-anak agar menjadi kuat, sementara dalam hal sosial ada wujud bekerjasama dengan teman untuk bersama-sama mengangkat ogoh-ogoh. 
 
 
 
"Ada juga seninya, ada yang menggambel itu dilatih sekali anak-anak langsung bisa," cetusnya.
 
Proses perayaan Nyepi sendiri, katanya diawali dengan perayaan Melasti (upacara pensucian diri untuk menyambut hari raya Nyepi), Pengerupukan dimana nantinya ogoh-ogoh yang diarak kemudian dibakar, kemudian perayaan Nyepi (sunyi sepi tidak ada kegiatan selama 24 jam) dan Manis Nyepi atau 'Ngembak Geni', Ngembak artinya bebas dan Geni artinya api, jadi Ngembak Geni bila dirangkai bermakna bebas menyalakan api (dalam pengertian luas terbebas dan dapat kembali beraktifitas).
 
 
"Tahun depan kalau ada uang kita beli lagi semoga setiap setiap kelas bisa angkat ogoh-ogoh. Karena sekarang dana terbatas kalau sekarang kita spontanitas, dan baru dua ogoh-ogoh yang bisa diarak," pungkasnya.(BB)