Edisi Maret! Majalah Playboy Terbitkan Foto Bugil 'Hiburan bagi Pria'

  15 Februari 2017 PERISTIWA International

Istimecbsnewswa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Internasional. Majalah pria dewasa, Playboy, mengumumkan rencananya untuk kembali menampilkan foto-foto perempuan bugil dalam edisi terbaru.

Rencana itu sekaligus membatalkan keputusan tahun lalu. Ketika itu, majalah tersebut mengaku akan berhenti memuat foto perempuan bugil dengan alasan internet telah membuat ketelanjangan menjadi hal biasa.

BACA JUGA : Ketahuan Selingkuh Hingga Bercerai, Pria Ini Gugat Uber Taxi Rp 640 Miliar

Menurut pemimpin majalah itu, Cooper Hefner, keputusan tahun lalu sepenuhnya 'merupakan kesalahan'.

"Hari ini kami mengambil identitas kami kembali dan mengklaim ulang jati diri kami," cuit putra pendiri Playboy, Hugh Hefner, itu, seperti dilansir BBC.

Foto-foto bugil itu rencananya akan ditampilkan dalam edisi Maret-April, bersama dengan tagar #NakedIsNormal.

BACA JUGA : Adele Membuka Grammy Awards dengan "Hello"

Sejumlah pengguna media sosial menyambut baik langkah majalah Playboy dengan menyebutnya 'keputusan baik'. Namun, ada pula yang menuding keputusan itu diambil karena penjualan majalah tidak terlalu bagus. Sayangnya porno gratisan masih mudah diakses.

Hefner mengakui bahwa majalah yang menampilkan ketelanjangan sudah usang. "Ketelanjangan tidak pernah menjadi masalah karena ketelanjangan bukanlah masalah," ungkapnya.

Akan tetapi, dalam edisi terbaru, majalah itu akan mencabut slogan 'Hiburan bagi Pria' yang selalu tercantum dalam edisi cetak.

"Playboy akan selalu menjadi merek gaya hidup yang berfokus pada minat pria, namun selalu peran gender berkembang di masyarakat, kami juga mesti begitu," kata Cooper Hefner.

BACA JUGA : 6 Sunset Teromantis di Dunia untuk Rayakan Hari Valentine

Playboy, yang mulai terbit pada 1953 lampau, berhenti menampilkan foto-foto bugil pada edisi Maret 2016. Pemiliknya saat itu mengatakan internet telah membuat ketelanjangan menjadi usang dan majalah porno tak lagi menguntungkan seperti jaman dulu.

Oplah Playboy telah menukik dari 5,6 juta eksemplar pada 1970 menjadi 700.000 eksemplar pada 2016. Dalam edisi terbaru, lmajalah itu tetap menampilkan logo kepala kelinci memakai dasi kupu-kupu.(BB).