DPRD Minta Pemerintah Perhatikan Korban Jembatan Kuning

  17 Oktober 2016 PERISTIWA Denpasar

Baliberkarya/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Wakil Ketua Komisi I DPRD Bali Wayan Tagel Arjana meminta pemerintah melakukan tindakan terhadap keluarga korban musibah pascaambruknya jembatan kuning di Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, Minggu petang.
 
"Saya mengharapkan pemerintah kabupaten dan provinsi melakukan tindakan terhadap korban dan keluarga atas musibah yang menimpa warga Nusa Penida," katanya di Denpasar, Senin (17/10/2016).
 
Ia mengatakan tindakan yang dilakukan adalah memberikan santunan bagi korban, sehingga keluarganya bisa melakukan upacara ritual penguburan di setra (kuburan) setempat.
 
"Selain memberikan santunan yang diserahkan kepada keluarga korban, juga diharapkan kepada pemerintah daerah dan pusat untuk bisa membantu secepatnya membangun jembatan yang menghubungkan Pulau Lembongan dengan Pulau Ceningan itu," kata politikus asal Kabupaten Gianyar.
 
Tagel Arjana mengatakan dari informasi bahwa jembatan tersebut dibangun oleh pusat dari dana APBN, semestinya pemeliharan secara rutin juga dilakukan dengan dana dari pemerintah pusat.
 
"Saya prihatin dan belasungkawa atas musibah tersebut. Saya berharap pemerintah secepatnya kembali membangun jembatan itu, karena keberadaan jembatan itu merupakan urat nadi akses perekonomian masyarakat setempat," ucapnya.
 
Tagel Arjana lebih lanjut mengatakan semestinya pemerintah daerah, dalam hal ini satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait terus melakukan pengawasan dan pengecekan kondisi jembatan tersebut. "Namun dengan musibah ini menjadi pelajaran berat untuk ke depannya terkait keberadaan jembatan yang lainnya. Bila itu pengawasan dan evaluasinya dilakukan secara berkala, mungkin tidak sampai menimbulkan korban jiwa," ujarnya.
 
Dalam musibah tersebut sedikitnya tujuh orang warga masyarakat setempat dinyatakan tewas dan 18 orang mengalami luka-luka.
 
Jembatan penghubung yang dibangun tahun 1994 hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua saja, dengan alas lantai dari kayu sepanjang 100 meter dan lebar 1,5 meter terlihat unik dan menarik, tidak bisa dilintasi oleh mobil hanya sepeda motor. Keberadaan jembatan tersebut sudah cukup tua termasuk juga sudah termakan usia. (BB/ant)