DPRD Bali Soroti Kejujuran Pelaksanaan UN

  10 Mei 2016 PERISTIWA Denpasar

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com- Tingkat kejujuran pelaksanaan ujian nasional (UN) di Bali mendapat sorotan wakil rakyat di DPRD Bali. Sekretaris Komisi IV  DPRD Bali, Nyoman Budi Utama mengatakan, rendahnya tingkat kejujuran UN di Bali ini dilihatnya mulai dari atas sampai bawah, baik pemerintah, pengawas, hingga kepala sekolah, hingga murid.
 
Maka dari itu yang harus diperbaiki bukan hanya peserta didik, tetapi kalangan di atasnya karena ada ketakutan kepala sekolah jika tidak meluluskan bisa dimutasi.
 
“Rendahnya kejujuran ini kan juga dari tingkat guru, pengawas, kepala sekolah, dan pemerintah. Karena kalau ada sekolah yang tidak lulus nanti kepala sekolahnya dikatakan memberikan pendidikan yang kurang bagus. Ini ada ketakutan juga dari kepala sekolah untuk dimutasi karena tidak lulus, akhirnya bagaimana kepala sekolah biar semua lulus,” jelasnya di kantor DPRD Bali, di Renon, Denpasar, Selasa (10/5/2016).
 
Di tataran peserta didik juga, dikatakannya, tingkat kejujuran murid sebenarnya paling penting dalam UN. Hal ini akan menjadi pedoman dalam menentukan moral siswa tersebut.
 
“Ini kembali ke kejujuran. Kalau tingkat kejujuran di Yogyakarta kan no 1. Di sini (Bali, red) kan no 21. Di sana kalau ada hal-hal yang mengarah kurang bagus nanti muridnya langsung melaporkan. Kalau di sini murid dapat bocoran senang dia,” kata politisi asal Bangli ini.
 
Selain itu dengan hasil Ujian Nasional (UN) SMP yang dijadikan acuan mencari SMA/SMK menjadikan kejujuran peserta UN juga akan berkurang.
 
“UN memang tidak menentukan kelulusan, tetapi syarat untuk mencari SMA kan masih dari UN saja. Jadi ini yang mempengaruhi rendahnya tingkat kejujuran peserta UN. Seharusnya syarat masuk SMA tidak hanya UN saja, tetapi nilai raport juga,” ujar Budi Utama.. (bb)