Bernilai Tinggi, 'Tepung Jangkrik' Bali Berhasil Diekspor ke Inggris dan Korea Selatan

  12 Oktober 2019 EKONOMI Badung

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Badung. Siapa sangka jangkrik yang biasanya diburu warga untuk diadu dan dipakai pakan burung ternyata bisa diolah menjadi tepung jangkrik bernilai tinggi. Bahkan, tepung jangkrik yang diproduksi di Sanur, Bali kini diekspor ke sejumlah negara seperti Inggris dan Korea Selatan.
 
 
Terbukti, Anak Agung Gde Agung Asmara Putra yang akrab disapa Gung Asmara berhasil merintis produksi tepung jangkrik di wilayah Sanur kini bantu Balai Karantina Pertanian Denpasar berhasil ekspor perdana berskala cukup besar ke sejumlah negara tujuan seperti Inggris dan Korea Selatan. 
 
"Untuk sekala besar kita baru pertama kali ekspor tepung jangkrik ini. Perkilo tepung jangkrik milik kita dihargai 25 dolar," kata Gung Asmara di Kantor Karantina Pertanian Denpasar, Seminyak, Kuta, Badung, Bali (12/10/2019).
 
Ket Foto: Exportir Tepung Jangkrik, Gung Asmara
 
Pengusaha muda itu mengaku tepung jangkrik memiliki banyak manfaat dan khasiat buat kesehatan. Menurutnya, tepung jangkrik banyak mengandung protein, omega 3 dan sejumlah kandungan vitamin lainnya yang dibutuhkan tubuh manusia.
 
"Tepung jangkrik ini bisa dimakan langsung ataupun dicampur makanan. Tepung jangkrik ini sedang ngetrend banget di luar negeri. Tepung jangkrik banyak dipakai bagi orang yang mau diet tapi asupan gizinya tetap baik," jelasnya.
 
 
Gung Asmara menerangkan sebelum dibuat tepung, jangkrik terlebih dahulu dia "diet" atau tidak diberi makan selama 2 hari kemudian diolah sedemikian rupa sebelum akhirnya menjadi tepung jangkrik. Pembuatan tepung jangkrik tidak mudah agar higeinis yang mengkonsumsi tidak alergi. 
 
Ket Foto: Kepala Badan Karantina Pertanian Ir. Ali Jamil, MP., Ph.D
 
"Jangkrik tidak diberi makan selama 2 hari agar tidak ada kotoran jangkrik saat diolah menjadi tepung jangkrik, karena semua bagian jangkrik diolah menjadi tepung jangkrik," terangnya.
 
Kepala Badan Karantina Pertanian Ir. Ali Jamil, MP., Ph.D bersama Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Denpasar drh. I Putu Terunanegara, MM menyatakan kekagumannya atas ekspor komoditas baru dan unik tepung jangkrik asal Bali ini. Menurutny, Bali dengan segala keunggulan daya tariknya, terus mencatat prestasi kinerja ekspor pertanian. 
 
 
"Daerah lain harus bisa meniru Bali. Jangkrik yang diolah menjadi tepung saja berhasil diekspor dengan harga tinggi. Kami sangat mengapresiasi kerjasama seluruh stake holder baik pusat, daerah dan pelaku usaha,"  kata Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil saat lakukan kunjungan kerja ke Kantor Karantina Pertanian Denpasar, Seminyak, Kuta, Badung, Bali (12/10/2019).
 
 
Jamil pun menghimbu jajarannya agar mengawal terus akselerasi ekspor komoditas pertanian dan mempermudah melayani eksportir sehingga tren ekspor komoditas pertanian terus meningkat setiap tahunnya. Hal itu untuk menjawab dan mewujudkan cita-cita mulia Indonesia sebagai lumbung pangan dunia tahun 2045.
 
"Kinerja ekspor Indonesia selama lima tahun terakhir mengalami peningkatan. Kenaikan volume ekspor dalam negeri mencapai 9 juta ton lebih, dengan nilai Rp400 triliun lebih. Itu nilai ekspor kita dari pertanian," jelas Jamil.(BB).